Diva Stradivaryan, Adveturer Yang Mencintai Alam Kembangkan Pupuk Organik
Diva Stradivaryan, (28 th) kelahiran 21 Feb 1992, Adalah adik Vidi Aldiano yg sangat jarang terekspose oleh media.
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diva Stradivaryan, (28 th) kelahiran 21 Feb 1992, Adalah adik Vidi Aldiano yg sangat jarang terekspose oleh media. Diva tidak aktif di dunia hiburan seperti kakaknya Vidi Aldiano atau adiknya Vadi Akbar yang berkiprah sehagai penyanyi.
Sejak lulus S1 Ekonomi dari Univ Prasetya Mulya, dia melanjutkan kuliah ke Birmingham UK, satu kampus dengan Gita Gutawa, disana dia bertemu dengan kelompok naturalis, yang mengembangkan pertanian dan perikanan organik tanpa kimia.
Hasilnya sungguh luar biasa, Diva mengembangkan pupuk organik untuk tanaman yang berbasis mikroba probiotik yang saat ini dikenal dengan nama Pupuk Harum Organik Citarum (HOC).
Pupuk tersebut dapat mengembalikan kesuburan tanah yang rusak karena pupuk kimia. "Kami mengembalikan tanah kepada Khittah nya, kembalikan tanah ke kondisi ORI nya dengan menumbuhkan kembali unsur hara dan biota dalam tanah, seperti Tuhan menciptakan tanah dahulu, " terang Diva Stradivaryan berbincang dengan wartawan di Jakarta.
Selain itu dia bersama ayahnya juga mengembangkan ramuan mikroba yang berfungsi sebagai penjernih air yang tercemar, ramuan ini dikenal dengan HOC (Harum Organik Citarum) Pemurni Air. Ramuan ini bisa menjernihkan Situ Cisanti yang tercemar hanya dalam 2 minggu.
"Kelak ramuan ini bisa membantu IPAL pabrik2 yang mengeluarkan limbah ke sungai"
"Jiwa adventurer nya luar biasa, dia pernah keliling Skandinavia, Islandia sendirian, mengamati alam disana, di Indonesia dia biasa naik gunung, naik motor keliling Jawa dan pernah 1 tahun mengembangkan pertanian organik di Bintan, dia bangun gubuk di tengah ladangnya disana. Tidak seperti anak2 saya yang lainnya, " cerita Ayah Diva Stradivaryan, Harry Kiss.
Saat ini Diva sedang mengembangkan Tambak Budidaya Organik untuk Ikan dan Udang. Dengan menerapkan Metoda Panca Tirta, udang dan ikan bisa tumbuh sehat, cepat besar dan rasanya enak tidak bau lumpur atau amis.
Sayangnya, Tambak 35Ha di daerah Cengkareng Utara di muara sungai Cisadane yang dia kelola rusak parah diterjang banjir 1 Jan 2020 hingga kini belum bisa diatasi.
"Tambak di lokasi ini tidak pernah banjir besar seperti ini sejak th 1970 an, baru sekarang ini terjadi. Saat ini saya sedang rencanakan relokasi tambak ke daerah lain yang lebih aman, " jelas Harry Kiss dan lanjutnya Anak anak saya sekarang udah besar dan mandiri, seru dan rame kalo keluarga isinya seniman semua," pungkas Harry Kiss.