Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kata Aming Kepanikan Masyarakat Indonesia, Lebih Bahaya dari Virus Corona

Kepanikan masyarakat Indonesia akan wabah virus corona menurut Aming jauh lebih bahaya dibanding wabah itu sendiri.

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kata Aming Kepanikan Masyarakat Indonesia, Lebih Bahaya dari Virus Corona
TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA
Aming saat ditemui di kawasan Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepanikan masyarakat Indonesia akan wabah virus corona menurut Aming jauh lebih bahaya dibanding wabah itu sendiri.

Sebab kepanikan yang terjadi membuat beberapa orang memborong masker dan hand sanitizer.

Bahkan beberapa orang memborong bahan makanan seperti beras dan mie instan dalam jumlah yang fantastis di sejumlah supermarket.

"Sebenernya udahlah, waspada perlu terlalu paranoid jangan, takut berlebihan jangan. Malahan ada yang lebih menyeramkan dari corona, yaitu mental bangsa kita yang cepet panik. Tiba-tiba borong apa lah, beli apalah," ujar Aming saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).

Baca: Sempat Takut Salaman karena Kabar Virus Corona, Aming: Cukup Waspada, Terlalu Paranoid Jangan

Baca: Vitalia Sesha Menangis di Hadapan Sang Bunda dan Mengaku Menyesal Pakai Narkoba

Baca: Ini Tahapan Sebelum Seseorang Dinyatakan Terjangkit Corona Virus

Aming pun geram melihat tingkah dari beberapa orang yang panik. Sebab efek dari mereka yang memborong sembako akan berimbas pada masyarakat yang kurang mampu.

Aming pun khawatir nantinya akan ada konflik yang menimbulkan perpecahan seperti tragedi 98 ketika beberapa bahan pokok sudah tidak bisa didapatkan.

Berita Rekomendasi

"Lu mikir nggak sih kausalitas bangsa kita dari apa yang lu lakuin. Lu mikir nggak sih kalau borong semua sembako nggak semua orang punya daya beli sama. Masyarakat dengan daya beli rendah gimana? Kesel gitu," tuturnya.

"Kalau mereka nggak bisa beli apa yang mereka inginkan, terjadi kecemburuan sosial, chaos, mau kaya 98 lagi? Kan pada gila gila (yang nimbun). Harusnya nggak kaya gitu. Makanya intelektualnya dipakai, sekolah itu bukan buat bikin kita pinter tapi buat kita bikin adab lebih. Itu aja sih," jelas Aming.

Aming komnetari para penimbun dan pelaku usaha alat kesehatan pada Selasa (3/3/2020)
Aming komnetari para penimbun dan pelaku usaha alat kesehatan pada Selasa (3/3/2020) (Kolase Instagram @amingisback)

Sempat Takut Salaman
Aming mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan diri dibanding terlalu paranoid karena wabah virus corona di Indonesia.

"Jadi sebenernya udahlah waspada perlu, terlalu paranoid jangan," ucap Aming di kawasan Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).

Meski dirinya sempata takut untuk bersalaman dengan orang, kini Aming merasa lebih baik waspada menjaga diri dibanding merasa takut yang berlebih.

"Parno banget sih sempet. Kita semua pasti parno. Kata orang sunda mah enteng bangga, keliatannya remeh padahal ribet," ujar Aming.

"Kita kan budayanya apa-apa pakai tangan, jalan salaman pakai tangan, makan pakai tangan, transaksi jual beli pakai tangan, ngeladenin pembayaran kan pakai tangan ya, stress banget sebenernya kan. Jadi (kalo) pakai masker pakai sarung tangan ribet dan rieweuh kan," ucapnya.

Bagi Aming menjaga kebersihan diri jauh lebih baik ketimbang sibuk merasa ketakutan yang akhirnya menyebabkan kepanikan.

Aming juga merasa miris terhadap oknum-oknum yang menimbum masker untuk dijual dengan harga yang fantastis.

Hal tersebut ia ungkapkan melalui sosial media Instagram pribadinya beberapa waktu lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas