TRIBUNNEWS.COM - Tyas Mirasih dan Gisella Anastasia diduga terlibat kasus agen travel yang menggunakan uang hasil membobol kartu kredit alias Carding.

Mereka akan periksa penyidik Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, Jumat (6/3/2020).

Dalam kasus in telah ditetapkan empat orang tersangka yang menggunakan akun Instagram @tiketkekinian sebagai media promosi.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan jika Gisel dan Tyas Mirasih diperiksa terkait kasus ini.

"Kasus ini sudah ditetapkan empat tersangka, dimana pemilik akun travelling tiga orang dan satunya pembobol ID credit card. Sudah dua yang kita periksa hari ini saudari TM dan GS, jadi ada empat public figure yang kita lakukan pemeriksaan," ungkapnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Jumat (6/3/2020).

Gisel dan Tyas Mirasih diperiksa karena mereka merupakan artis yang mendapatkan endorse dari akun Instagram @tiketkekinian.

Baca: Tiba Bersamaan,Ini Sikap Tyas Mirasih dan Gisel Saat Jadi Saksi Kasus Dugaan Pembobolan Kartu Kredit

Uang yang diterima Gisel dan Tyas Mirasih diduga hasil dari tindak kejahatan carding ini. 

"Keterkaitannya sebagai endorse dimana hasil endorse adalah hasil kejahatan dari tersangka yang dibayarkan kepada para endorse yang tentunya perlu kebutuhan penyidik Ditreskrimsus untuk dilakukan pemeriksaan."

"Tadi sekira pukul 10.30 WIB baru dimulai pemeriksaan dan kemudian terpotong istirahat sholat Jumat dan masih menunggu hasilnya," ujarnya.

Sementara itu, Tyas Mirasih mengaku kaget saat mendengar kabar bahwa endorse yang diterimanya bermasalah dengan hukum. 

Ia dan Gisel keluar dari ruang penyidik pukul 16.30 WIB.

"Awalnya produk kecantikan yang kita lebih hati-hati karena takut produk ilegal, tapi produk jasa wisata ternyata juga bermasalah hukum," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Tyas berjanji ke depannya akan lebih bèrhati-hati dalam menerima endorse dari produk maupun jasa apapun bentuknya.

"Buat yang lain juga hati-hati, diteliti betul," ucapnya.

Baca: Selebgram Rut Stefani Susul Awkarin Jadi Saksi Kasus Pembobolan Kartu Kredit