Kalista Puteri Indonesia Sumatera Barat Soal Pancasila, Gandhi Minta Ketua MPR Berada di Panggung
Gandhi Fernando ikut membela wakil Puteri Indonesia 2020 dari Sumatera Barat, Kalista Iskandar yang gagal menjawab pertanyaan dari Bambang Soesatyo.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Aktor tanah air, Gandhi Fernando ikut membela wakil Puteri Indonesia 2020 dari Sumatera Barat yang gagal menjawab pertanyaan dari Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Gandhi justru menantang Bambang merasakan situasi para peserta Puteri Indonesia saat itu.
Yakni meminta pada Bambang untuk mencoba berada di atas panggung pemilihan Puteri Indonesia 2020.
Baca: Kalista Iskandar Tak Hafal Pancasila, Najwa Shihab Sebut Bambang Soesatyo Pernah Lakukan Hal Serupa
Momen pemilihan Puteri Indonesia 2020 telah berlangsung, Jumat (6/3/2020) malam.
Saat memasuki babak enam besar, satu di antara finalis tak mampu selesaikan pertanyaan yang diberikan oleh juri.
Yakni Puteri Indonesia 2020 wakil dari Sumatera Barat, Kalista Iskandar.
Diketahui Kalista tak lancar menyebutkan sila keempat dan eklima dalam Pancasila.
Awalnya Kalista dapat mengucapkan tiga sila pertama dari Pancasila.
Namun ternyata Kalista tak mampu melafalkan sila keempat dan kelima.
Kejadian ini membuat masyarakat mengeluarkan berbagai komentar di media sosial.
Banyak masyarakat yang menghujat, hingga tetap memberikan semangat untuk wakil dari Sumatera Barat ini.
Baca: 5 Potret Memukau Zozibini Tunzi, Miss Universe 2019 Saat Hadiri Ajang Puteri Indonesia 2020
Baca: Ayu Maulida jadi Pemenang Puteri Indonesia 2020, Khofifah dan Emil Dardak Sampaikan Selamat
Melihat hal tersebut, Gandhi memberikan dukungan untuk Kalista.
Dukungan itu disuarakan melalui akun media sosial Instagram Gandhi, @gandhifernando.
Gandhi tampak mengunggah foto yang berlatar belakang putih dengan tulisan hitam.
Pada foto itu, Gandhi menuturkan tak setuju dengan pertanyaan untuk Kalista agar menyebutkan lima sila dari Pancasila.
Namun apabila diberikan kesempatan untuk menjawab di depan ribuan pasang mata se Indonesia, rasanya Gandhi juga akan gugup.
Sehingga menurut Gandhi pertanyaan tersebut tidak adil untuk sebuah pertanyaan dalam babak enam besar Puteri Indonesia 2020.
"Gue ga setuju sama pertanyaan Sumatera Barat @kalistaiskandar menjawab Pancasila 5 Dasar.
Sorry, gue hapal mati Pancasila 5 dasar.
Baca: BCL Tampil di Malam Final Puteri Indonesia 2020 Kenakan Busana Serba Hitam, Noah Setia Menemani
Baca: Tak Hapal Pancasila, Ini Fakta Kalista Iskandar Finalis Puteri Indonesia, Ternyata Mahasiswi Hukum
Tapi kalo disuruh dijawab depan seluruh rakyat Indonesia.
Gue yakin gue juga bakal belibet.
ITU NGGAK FAIR," tulis Gandhi.
Kemudian Gandhi memberikan ilustrasi apabila Kalista dapat menyelesaikan pertanyaan dari Bambang.
Gandhi mengatakan, masyarakat akan bereaksi biasa saja karena dipikir Pancasila merupakan hal yang lumrah dalam kehidupan sehari-hari.
Namun apabila melakukan kesalahan satu kata saja, akan berakibat buruk.
Terlebih ketika berada di atas panggung yang ada rasa panik.
Sehingga, Gandhi meminta pada Bambang untuk mencoba merasakan situasi yang terjadi pada Kalista kala itu.
Bagaimana harus mengucapkan lima sila Pancasila di panggung yang penuh lampu serta dilihat banyak orang di tempat.
Gandhi merasa, situasi itu bukanlah hal yang mudah.
Baca: Raffi Ahmad Bertemu Yuni Shara, Janjian Buat Video Bareng: Nyanyi sama Nagita Bagus Oke
Baca: Prilly Latuconsina Komentari Foto Tara Basro yang Dianggap Langgar UU ITE: Aku Melihat Itu Biasa Aja
"Kalo jawabnya bener, yah biasa aja reaksi orang.
Kalo jawab salah, 1 kata aja pasti fatal.
Apalagi diatas panggung gugup begitu.
Bapak Bambang Soesatyo yang terhormat, coba anda yang berada di panggung penuh lampu silau didepan ribuan orang di JCC.
Saya rasa tidak akan semudah itu," tulis Gandhi.
Selanjutnya Gandhi sempat bertanya pada beberapa alumni dari ajang kompetisi yang sama.
Gandhi menyampaikan para alumni sangat bingung apabila diberikan pertanyaan yang sebenarnya sudah dihafal sejak berada di bangku sekolah dasar (SD).
Dalam foto itu, Gandhi juga merasa dosen dari bidang Ilmu Politik juga akan gugup jika harus menjawab dan dibatasi waktu selama 30 detik.
Gandhi menyebutkan, tidak mudah untuk berada di atas panggung.
Sehingga dirasa tidak adil untuk Kalista mendapatkan pertanyaan tersebut.
Baca: Pelaku Teror Syifa Hadju Akui Ancam Beberapa Kali, Polisi: Dia Tidak Membela Diri Apapun
Baca: Elma Theana Beli Masker Seharga Rp 300 ribu setelah Virus Corona Ditemukan di Indonesia
Terlebih saat ini, perempuan berumur 21 tahun tersebut harus dihujat oleh sekian banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui momen itu.
Gandhi mengungkapkan, tindakan itu justru dapat merusak sisi psikologis dari Kalista.
Tidak hanya itu, Gandhi juga menuturkan Kalista pasti akan mengalami trauma.
Jadi menurut Gandhi, situasi tersebut sangatlah tidak benar untuk wakil dari Sumatera Barat itu.
"Gue tadi tanya sana sini sama alumni-alumni.
Mereka aja bingung kalo ditodong suruh jawab sesuatu yg hafalan sejak SD.
Gue yakin dosen Ilmu Politik sekali pun suruh jawab dalam 30 detik bakal nervous!.
NGGA GAMPANG DI ATAS PANGGUNG.
SO IT'S UNFAIR FOR HER DAPET PERTANYAAN ITU APALAGI SKRG DIBULLY RIBUAN ORANG YANG MERASA SOK PINTAR.
Baca: Dijodohkan, Tiara Idol Nilai Dul Jaelani Sosok yang Dewasa dan Cakep
Baca: Ruben Onsu Beri Saran pada Syahnaz soal Foto Anak yang Diunggah Akun Jual Beli Bayi: Harus Dilaporin
Itu bisa merusak psikologis Kalista sekarang, Trauma pasti.
SO THIS IS NOT RIGHT!," tulis Gandhi.
Di akhir tulisannya, Gandhi memberikan tagar yakni dirinya mendukung Kalista perihal kejadian yang telah terjadi.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)