Didedikasikan Buat Pejuang Garda Depan Kesehatan, Powerslaves Luncurkan Single 'Stare at Me'
Lagu ini didedikasikan kepada para korban dan pejuang garda depan kesehatan yang memerangi virus corona
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Belum lagi isian drum Agung Yudha yang makin memberi warna.
Ide pembuatan lagu ini, kata Wiwiex Soedarno, berangkat dari kehidupan sehari-hari baik dari sisi personal maupun ketika mereka melihat keadaan sekitar.
"Kami ingin agar semua lapisan masyarakat bisa menerima single ini karena tema liriknya yang universal dan kebetulan kami juga membuatnya dalam bahasa Inggris. Satu lagi, di reff bagian akhir ada suara anak-anak yang semakin merepresentasikan betapa universalnya lagu ini, jelas Wiwiex.
"Awalnya, ngobrol-ngobrol sama Heydi Ibrahim (vocal), dia bilang; 'Bikin lagu yang nadanya rendah dong, biar aku bisa bawain sampai tua'. Aku cari-cari referensi dan pada akhirnya ketemu lagu ini," timpal Anwar Fatahillah.
Dari segi musik, di lagu ini POWERSLAVES lebih menonjolkan warna yang lebih kekinian tanpa menghilangkan jati diri mereka yang sesungguhnya. Dengan sentuhan gitar akustik dan bebunyian selo pada bagian intronya, Stare at Me terdengar sangat natural
Bagaimana dari sisi lirik? "Yang jelas kalau masalah lirik selalu saya kaitkan dengan proses penyerahan diri saya kepada Tuhan," kata Heydi Ibrahim.
"Saya punya anak kecil dan istri. Usia memang di tangan Tuhan dan kita mesti pasrah. Namun jika hal ini merenggut nyawa orang-orang yang kita kasihi, sebagai manusia sulit rasanya bagi saya untuk mengungkapkan bagaimana perasaan ini, lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.