Psikolog Minta Kehebohan Reemar Martin dengan Warganet Indonesia Jangan Dianggap Remeh
Kehebohan yang melibatkan remaja asal negara Filipina bernama Reemar Martin dengan netizen Indonesia mendapatkan tanggapan dari Hudaniah SPsi MSi.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Kehebohan yang melibatkan remaja asal negara Filipina bernama Reemar Martin dengan warganet Indonesia mendapatkan tanggapan dari Hudaniah SPsi MSi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bimbingan dan Konseling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini mengatakan, hal tersebut bisa terjadi karena adanya celebrity worship syndrome.
Hudaniah menyebut celebrity worship syndrome merupakan perilaku seseorang yang berlebihan terhadap sesuatu.
Perilaku itu muncul dari rasa kekaguman atau mengindolakan orang lainnya, termasuk dari kalangan artis atau orang terkenal lainnya.
"Gemar secara berlebihan sehingga bisa addict atau kecanduan."
"Sehingga mendorong seseorang melakukan hal-hal yang tidak rasional," katanya kepada Tribunnews, Kamis (30/04/2020).
Hudaniah menekankan dalam konteks kehebohan Reemar Martin dengan netizen Indonesia, celebrity worship syndrome juga bisa berupa kecemburuan terhadap suatu hal yang dimiliki sang artis atau orang terkenal lainnya.
Hudaniah melanjutkan, celebrity worship syndrome merupakan istilah yang sudah mulai booming sejak 2012.
Di masa tersebut media entertainment mulai berkembang, hingga semakin pesat seperti saat ini.
Baca: 10 Foto Reemar Martin, Artis TikTok asal Filipina yang Digandrungi Banyak Cowok Indonesia
"Sudah, tahun 2012 sudah cukup populer perilaku ini. Sejak TV swasta sudah berkompetisi menyediakan acara hiburan."
"Sehingga perilaku manusia berupah dengan stimulus-stimulus itu. Termasuk munculnya celebrity worship syndrome," imbuhnya.
Perilaku celebrity worship syndrome yang semakin kuat juga tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi.
Masifnya dunia internet bersama terciptanya beragam platform media sosial diakui Hudaniah berdampak langsung pada perilaku tersebut.
Hudaniah menyebutkan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terkait masyarakat yang 'terjangkiti,' celebrity worship syndrome berjumlah sedikit.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.