Ernest Prakasa Libatkan Psikolog dalam Penggarapan Film
Sebagai sutradara film, Ernest Prakasa menyadari pentingnya riset karakter sebelum eksekusi di lokasi syuting.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai sutradara film, Ernest Prakasa menyadari pentingnya riset karakter sebelum eksekusi di lokasi syuting.
Karenanya, menurut dia, peran psikolog sangat penting.
"Iya, kita jadi ketagihan buat curhat ke psikolog. Untuk riset karakter kayak gitu kan ada beberapa yang bisa didapat dari yang berkompeten," ujar Ernest Prakasa saat siaran live Instagram Mira Lesmana, Senin (4/5/2020).
"Mereka enggak bisa bongkar masalah pasien, tapi mereka tahu fenomena-fenoma gitu dan bisa ceritakan ke kita. Aku jadi berpikir kalau aku bikin drama keluarga, enggak melibatkan psikolog kayak ada yang kurang gitu," lanjutnya.
Baca: Ernest Prakasa Enggan Kembali Libatkan Istri dalam Penggarapan Film
Baca: Di Rumah Saja, Ernest Prakasa Beli Playstation Supaya Dua Anaknya Main Bareng
Kebiasaan Ernest Prakasa mendatangi psikolog dimulai dari sang istri, Meira Anastasia yang sempat berkonsultasi ke psikolog pada tahun 2015.
"Waktu itu kayaknya sebelum ada buku Imperfect yaa, yaa itu karena aku sering ditinggal di Bali kan, dia udah mulai sibuk film. Aku sering ditinggal sama anak doang di Bali," ucap Meira.
Baca: Merasa Cukup Dua Anak, Ini Reaksi Ernest Prakasa Ketika Istri Telat Datang Bulan
"Kayaknya tahun itu atau tahun depannya aku ke psikolog, karena menurut aku itu problem yang nggak bisa diselesaikan oleh kita berdua. Aku ngobrol sama psikolog terus kita juga ada sesi ke dua tentang kehidupan pernikahan kami, dan aku khususnya kenapa bisa begini," bebernya.
Kini Ernest dan Meira rutin ke psikolog untuk mengulik karakter yang akan mereka angkat dalam film terbaru.