30 Tahun Berjuang untuk Musik Campursari, Didi Kempot Temukan Panggung di Era Digital
Meski Didi membawakan musik daerah dan menggunakan bahasa jawa, Didi Kempot mampu meraih kepopuleran yang bisa disejajarkan dengan musik Internasional
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Ifa Nabila
![30 Tahun Berjuang untuk Musik Campursari, Didi Kempot Temukan Panggung di Era Digital](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/didi-kempot-ajak-goyang-penonton-festival-berdendang-bergoyang_20200202_154714.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya penyanyi Campursari Didi Kempot meninggalkan duka mendalam bagi dunia musik Indonesia.
Didi Kempot yang berasal dari Solo itu telah berkarya selama 30 tahun di belantika musik dengan mambawakan musik genre Campursari.
Meski ia membawakan musik daerah dan menggunakan bahasa jawa, Didi Kempot mampu meraih kepopuleran yang bisa disejajarkan dengan musik Internasional.
Namanya kian melambung dan dikenal masyarakat luas di Indonesia sejak pertengahan tahun 2019 ketika meraih julukan Bapak Patah Hati Nasional atau 'The God Father of Broken Heart'.
Pengamat musik Bens Leo mengatakan musik yang dibawakan oleh Didi Kempot mampu bersaing dengan Kpop dari Korea Selatan.
Musik yang dibawakan Didi Kempot mempu menyentuh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari bawah hingga atas.
“Didi Kempot adalah seorang entertainer Indonesia yang mampu bersaing head to head dengan Kpop dari Korea, karena fans-nya yang heterogen sekali,” kata Bens dalam siaran langsung di Kompas TV, Selasa (5/5/2020).
Baca: Kisah di Balik Meninggalnya Didi Kempot dan 5 Rencananya yang Belum Terwujud, Konser hingga Film
Baca: Detik-detik Meninggalnya Didi Kempot Diungkap Asisten, Kesakitan Sampai Teriak Allahu Akbar!
Bens menilai Didi Kempot sudah berada di level atas dalam hal segmentasi pasar untuk karya-karyanya.
"Anak-anak muda, segmen pasar dia itu tidak segmen pasar yang ecek-ecek tapi dia juga berada di level atas, dia bisa berada di atas dan juga berada di bawah sekali, Mas Didi ada di level itu," ujar Bens.
Menurutnya, Didi Kempot merupakan bukti bahwa dengan musik daerah bisa bersaing dengan musik yang go Internasional.
Walaupun dengan bahasa jawa, namun liriknya bisa dirterima dan tidak rumit.
"Dan itu mirip sekali sama Kpopers, seperti sekarang ini BTS misalnya. Mas Didi mampu menjawab bahwa musik daerah Indonesia dengan Bahasa Jawa mampu bersaing dengan musik-musik yang go international,” jelasnya.
Lebih lanjut, Didi Kempot telah memperjuangkan musik ini sekitar 30 tahun dan kini berhasil mendapat tempat di masyarakat, termasuk kaum muda.
Dalam dua tahun terakhir musik Campursari mulai diapresiasi oleh pengemarnya. Hal itulah yang membuat Didi Kempot mulai banyak tampil di acara-acara musik.