Dari Studio Kecil di Sragen Didi Kempot Rekaman Lagu Banyu Langit hingga Pamer Bojo
Mekar Asri (MA) Studio menjadi saksi bisu mendiang penyanyi campursari Didi Kempot dalam menelurkan ratusan lagu.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN - Mekar Asri (MA) Studio menjadi saksi bisu mendiang penyanyi campursari Didi Kempot dalam menelurkan ratusan lagu.
Studio rekaman lokal yang biasa disebut MA itu beralamatkan di Dukuh Pedakan, Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen.
Meskipun kondisinya sederhana di tengah perkampungan karena jauh dari perkotaaan, tetapi berkualitas menelurkan karya-karya hebat maestro The Godfather of Broken Heart itu.
Pemilik Mekar Asri Studio, Triyanto atau akrab disapa Titret menyampaikan pelantun Cidro itu pertama kali menginjakan kakinya ke studio rekaman miliknya sekira tahun 2008.
"Memang sebelum beliau ke studio saya, sebelumnya sudah duluan bapaknya beliau Mbah Ranto Edi Gudel dan mas Mamiek Prakoso yang rekaman di tahun 1996," jelas Titret kepada TribunSolo.com, Sabtu (9/5/2020).
Mbah Ranto dan Mamiek lebih dulu menggunakan jasa MA Studio untuk merekam lagu 'Jaranan'.
Sebelum akhirnya, Didi Kempot mengikuti jejak mereka menggunakan jasa tersebut.
"Kalau lagu banyak mungkin ratusan yang direkam," tutur Titret.
Titret mengatakan MA Studio dipercaya Didi Kempot untuk menggarap lagu-lagu yang ada di sejumlah album.
"Ini mulai dari awal album, ada 'Perawan Kalimantan', 'Dalan Anyar', 'Suket Teki', 'Pantai Klayar', 'Banyu Langit', 'Sewu Siji', 'Pamer Bojo', 'Ambyar', 'Tatu', 'Tulung', 'Kangen Nickerie', dan 'Ojo Mudik'," jelas dia.
"Itu cuma contoh-contoh lagu, saya tidak bisa menyebutkan semuanya," imbuhnya membeberkan.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Didi Kempot juga sempat menggarap sebuah lagu berjudul 'Wong Ra Ceto'.