Penjual Gudeg Inisiasi Patung Monumen Didi Kempot di Stasiun Balapan, Wali Kota Solo Bereaksi
Muncul petisi online berjudul 'Dukung Pendirian Patung/Memorabilia Didi Kempot di Stasiun Solo Balapan!' di laman change.org.
Editor: Anita K Wardhani
Orang nomor satu di Kota Solo itu akan membicarakannya terlebih dulu dengan para tokoh seniman.
"Petisi kita terima, bicarakan dulu dengan tokoh-tokoh seniman / budayawan, sebaiknya dimana dipasang," ucap Rudy.
"Tempatnya di Stasiun Solo Balapan, tapi banyak yang menghendaki di Tirtonadi bagaiaman, makanya kita bicarakan dulu dengan tokoh-tokoh, kalau menghendaki di Stasiun Solo Balapan bisa," tandasnya.
Dari Penjual Gudeg
Sebuah petisi online soal penyanyi campursari Didi Kempot nangkring di laman change.org dengan judul 'Dukung Pendirian Patung/Memorabilia Didi Kempot di Stasiun Solo Balapan!'.
Petisi tersebut muncul tak berapa lama setelah sang pelantun 'Stasiun Balapan' dan 'Cidro' itu tiga hari ini berpulang.
Sampai berita ini ditulis, sudah ada kurang lebih 179 orang menandatangi petisi itu.
Lantas siapakah yang menginisiasi petisi tersebut?
Ya, ada Hanindha Cholandha, dia merupakan seorang penjual gudeng asal Solo.
"Didi Kempot itu menurut saya lebih dari sekedar penulis lagu patah hati," ucap Hanin kepada TribunSolo.com, Jumat (8/5/2020).
"Ia juga seniman yang bangga dengan kedaerahannya, dengan budayanya dan juga dengan kesederhanaannya," imbuhnya membeberkan.
Hanin menuturkan Didi Kempot juga memiliki keberpihakan terhadap studio-studio rekaman kecil di daerah.
"Saya pernah dengar kalo Didi Kempot bisa tiba-tiba rekaman di studio-studio kecil di daerah," tutur dia.
"Itu juga wujud keberpihakan beliau terhadap studio-studio kecil yang mungkin sedang memulai bisnisnya," tambahnya.
Ia juga menambahkan adik pelawak Mamiek Prakoso itu bisa dikatakan sebagai legenda di belantika musik Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.