Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Di Tengah Pandemi Covid-19, Pesinetron Helsi Herlinda Jualan Masker Bantu Para Penjahit

Pesinetron Helsi Herlinda mengkoordinir para penjahit untuk membuat masker dan membantu mereka menjualnya.

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
zoom-in Di Tengah Pandemi Covid-19, Pesinetron Helsi Herlinda Jualan Masker Bantu Para Penjahit
Istimewa
Pesinetron Helsi Herlina berjualan masker hasil desainnya demi membantu para penjahit yang sepi order. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesinetron Helsi Herlinda bantu penjahit yang sepi order selama pandemi virus corona (Covid-19).

Ia kemudian mengkoordinir para penjahit untuk membuat masker dan menjualnya.

Bukan masker biasa yang diproduksi, tapi jauh lebih elegan dan membuat penampilan tetap fashionable.

Helsi Herlinda menceritakan awal ide untuk membuat masker karena kebiasaan keluarganya yang sering menaruh masker sembarangan.

"Semenjak adanya pandemi Covid-19, kita semua kan diwajibkan pakai masker kalau keluar rumah. Nah, pulang dari berpergian biasanya aku, anak-anak, suami, bahkan saudara yang datang ke rumah, sering banget taruh masker di atas meja begitu saja," kata Helsi Herlina kepada Tribunnews.com, Kamis (21/5/2020).

Baca: Tak Boleh Sembarangan, Ini Cara Cuci Masker Kain yang Benar untuk Cegah Covid-19

"Begitu mau dipakai lagi, lupa yang mana. Pernah anak-anak aku rebutan masker, karena tertukar. Duh pusing deh," curhat Helsi.

Berita Rekomendasi

Berangkat dari pengalaman tersebut, Helsi Herlinda akhirnya mencari solusi agar tak ada lagi drama rebutan masker atau masker yang tertukar.

"Semua masker orang rumah aku kasih inisial nama kita masing-masing. Ternyata ide sederhana itu lumayan bekerja dan hasilnya bagus," tuturnya.

Baca: UPDATE Korban Corona Dunia 21 Mei 2020: Indonesia Urutan ke-31 Jumlah Kasusnya, Lampaui Jepang

"Karena inisial namanya aku buat dengan full bordir dengan sentuhan ornamen mahkota bernuansa gold," lanjut Helsi.

Semenjak itu Helsi juga jadi lebih senang menggunakan masker. Dia lalu berpikir untuk mulai menawarkan kepada teman-temannya yang mungkin mengalami hal serupa di rumah.

"Kebutuhan masker kita kan memang tinggi. Sedangkan masker yang ada kebanyakan biasa saja, kurang fashionable. Terkadang membuat orang juga malas pakai maskernya," beber Helsi.

"Nah, aku pikir dengan masker yang berinisial nama, full bordir, bernuansa gold atau silver misalnya, bisa membuat orang senang memakai masker. Karena selain aman juga membuat penampilan menjadi fashionable, elegan, dan lebih personal," papar Duta Antinarkoba BNN ini.

Helsi lalu menawarkan masker rancangannya kepada teman-teman artis dan kolega lainnya.

Gayung bersambut, respon mereka cukup bagus. Order pun mengalir deras, ada yang pesan hanya beberapa buah.

Artis senior Paramitha Rusadi dan Gusti Randa misalnya. Ada pula pengacara Henry Yosodiningrat, pejabat dan sejumlah organisasi dan instansi.

Selain masker dengan inisial nama pribadi, Helsi juga membuat masker dengan logo komunitas yang disesuaikan dengan kebutuhan.

"Aku memasang harga yang terjangkau dan bersahabat. Kalau kata teman-teman, ini harga protagonis bukan antagonis. Karena memang niat aku juga untuk memberi pekerjaan kepada penjahit, yang biasanya di bulan Ramadhan pesanan jahitan ramai, tapi tahun ini sepi akibat pandemi Covid-19," ujarnya.

Lewat sosial media Instagram miliknya, Helsi menawarkan masker yang didesign olehnya kepada siapa saja yang berminat memesan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas