Bercanda soal Lelang Keperawanan, Sarah Keihl Disebut Cuma Kejar Viral
Candaan lelang keperawanan Rp 2 miliar Sarah Keihl dipandang pakar semata hanya untuk status viral dan mengejar popularitas.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
TRIBUNNEWS.COM - Selebgram sekaligus pengusaha Sarah Keihl menghebohkan publik dengan candaannya untuk melelang keperawanan demi membantu korban corona.
Dalam klarifikasinya, Sarah menyebut lelang keperawanan adalah sarkasme untuk menyindir orang-orang pelanggar aturan Covid-19.
Namun, tindakan Sarah ini dianggap sebagai cara dirinya untuk mendapatkan status viral atau populer.
Pendapat ini dikemukakan oleh pakar gender dan media Dra. Sri Kusumo Habsari, M.Hum.,Ph.D.
Habsari yang merupakan Dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menyebut status Sarah sebagai influencer atau pegiat media sosial menjadi alasan utamanya untuk membuat sensasi lelang keperawanan.
Baca: Lelang Keperawanan Sarah Keihl Disebut Langgar Norma hingga Tak Pantas Dianggap Candaan
Menurut Habsari, Sarah menyadari bahwa citra negatif di mata masyarakat Indonesia tak akan melekat lama.
Masyarakat Indonesia akan mudah lupa mengenai sensasi yang dibuat Sarah, sehingga nantinya martabat atau kehormatan yang tercoreng seolah bukan menjadi masalah.
"Sebagai seorang yang sangat akrab dengan media sosial, dia tahu kalau masyarakat Indonesia mengidap amnesia dalam hal pemberitaan," ujar Habsari kepada Tribunnews.com, Kamis (21/5/2020).
"Seseorang tidak perlu menjaga martabat maupun kehormatannya karena masyarakat mudah mengutuk dan kemudian berubah menjadi memuja," sambungnya.
Dari kacamata seorang feminis, melelang keperawanan adalah hak seorang wanita.
Namun, lelang keperawanan yang Sarah klaim sebagai candaan ini sudah melanggar norma sosial di masyarakat.
Sedangkan sebuah candaan tak pantas untuk disebut sebagai candaan jika sudah melanggar norma.
"Bagi seorang feminis, meskipun melelang keperawanan adalah hak dia, tetapi secara nilai budaya melanggar norma masyarakat," paparnya.
Baca: Sarah Keihl Bercanda Lelang Keperawanan, Model AS Rela Jual Foto Bugil Bantu Korban Kebakaran Hutan
Candaan Sarah ini jelas tidak sejalan dengan prinsip kaum feminis.
"Pernyataan dia tidak akan mendapat respek dari kaum feminis karena tujuan kaum feminis adalah memberdayakan perempuan," kata Habsari.