Lagu Kekeyi Banjir Cibiran, Psikolog Soroti Perundungan yang Terjadi dan Beri Imbauan pada Warganet
Psikolog Anava, Maya Savitri menyebut, Kekeyi tak menghiraukan perundungan yang diterimanya karena tertutup dengan popularitas.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Video klip lagu Keke Bukan Boneka yang dinyanyikan oleh YouTuber Kekeyi, telah ditonton sebanyak 18 juta kali sejak diunggah pada Jumat (29/5/2020) lalu.
Hampir sepekan setelah dirilis, video klip tersebut kini masih menjadi trending nomer satu di YouTube Indonesia.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, banyak kritikan yang dilayangkan warganet atas lagu Kekeyi tersebut.
Kolom komentar video klip tersebut diwarnai cibiran warganet yang menyebut lagu YouTuber ini tak layak menjadi trending nomer satu.
Baca: Petugas Makam Pahlawan dan Veteran Dapat Bantuan di Tengah Pandemi Corona
Bahkan, warganet mengaku sengaja menonton video klip Kekeyi, karena ingin melihat komentar warganet lainnya.
Berikut sejumlah komentar warganet di kolom komentar YouTube Kekeyi.
"Still Trend Number 1 this defeats the more popular creators."
"Pertama dalam sejarah indonesia, lagu odong-odong trending 1."
"Kekey : hujatan kalian adalah uang untuku."
"She got bullied, she got the money, you got nothing."
"Yang kesini cuma pengen liat komen, kita sama server."
"Yang kesini Tapi Cuma Liat liat Komentar Kita Samaan"
"Blackpink, lady gaga,Nct, Agust d,Secret number be like: i would cry my eyes out seeing this!"
Baca: Bens Leo Amati Lagu Keke Bukan Boneka yang Dianggap Plagiat, Sarankan Novi Umar Pidanakan Kekeyi
Baca: Kevin Aprilio Minta Izin pada Rahmawati Kekeyi Sebelum Cover Lagu Keke Bukan Boneka, Ini Pesannya
Baca: Kekeyi Ungkap Lagu Keke Bukan Boneka karena Rio Ramadhan, Psikolog: Dia Hanya Mengejar Popularitas
Tak hanya di kolom komentar YouTube, Kekeyi juga sering menerima komentar tak menyenangkan di akun Instagram-nya.
Namun, sejumlah cibiran dari warganet tak membuat Kekeyi patah semangat untuk terus mengunggah video di kanal YouTube yang memiliki 854 ribu pelanggan itu.
Meski kritikan dari warganet sudah mengarah ke perbuatan perundungan, Kekeyi tak pernah menanggapinya.
Psikolog Anava, Maya Savitri menyebut, Kekeyi tak menghiraukan perundungan yang diterimanya karena tertutup dengan popularitas.
Banyaknya endorsement dan jumlah pengikut di media sosial, juga bisa membuatnya tak menghiraukan perundungan tersebut.
"Secuek-cueknya orang, kasus perundungan di dalam dirinya itu sebenarnya ada lah."
"Cuman tertutup dengan popularitas, pundi-pundi yang dateng," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Rabu (3/5/2020).
Baca: Kekeyi Minta Maaf dan Bantah Tudingan Plagiat, Psikolog Sebut karena Polos & Ada Peran Orang Sekitar
Baca: Usai Heboh Lagu Keke Bukan Boneka, Rinni Wulandri Terima Permintaan Maaf Kekeyi
Baca: Seusai Dituding Jiplak Lagu, Kekeyi: Niatku Hanya untuk Menghibur, Gak Lebih
Ia menyebut, Kekeyi sebenarnya juga merasakan sejumlah perundungan yang diterimanya.
Menurutnya, perasaan yang terus dipendam akan memberi sebuah dampak yang besar.
"Sebenarnya kalau mau jujur, dia sebenarnya punya efek perundungan dari netizen ke dirinya."
"Kasus bullying itu efeknya luar biasa untuk mental seseorang."
"Kalau itu dia pendam-pendam terus, yang terjadi adalah klimaks," terang Maya.
Korban perundungan mempunyai kecenderungan untuk membalas hingga menyakiti diri sendiri.
Namun, psikolog ini salut dengan sikap masa bodoh yang ditunjukkan oleh Kekeyi di hadapan masyarakat.
"Dia akan membalaskan sesuatu keluar, atau mungkin dia akan menyakiti diri sendiri."
"Tapi kesalutan saya adalah, cueknya, ketidakpeduliannya."
"Itu mungkin dia dengan usia dewasanya tapi mentalnya seperti anak-anak, itu yang membuat dia masa bodoh," jelasnya.
Baca: Cerita Rinni Wulandari Tentang Lagu Aku Bukan Boneka Sebelum Kekeyi Bikin Heboh
Baca: Disebut Pansos Setelah Permasalahkan Lagu Kekeyi, Rinni Wulandari Angkat Bicara
Baca: Rinni Wulandari Kaget Dengar Part Lagunya Ada di Keke Bukan Boneka Kekeyi
Imbauan kepada Warganet
Maya Savitri pun memberikan saran dan imbauan kepada warganet yang tidak bijak dalam menggunakan media sosial.
Ia mengimbau, warganet harus menggunakan bahasa yang baik dalam bertutur kata ataupun menulis.
Sebab, bahasa yang disampaikan kepada seseorang akan memberi dampak yang besar.
"Ketika kita akan memberikan kritik, masukan, pilih lah bahasa yang baik."
"Kita tak pernah tahu, bahasa yang kita gunakan memberi efek yang luar biasa kepada seseorang termasuk Kekeyi," ungkapnya.
Kekeyi mungkin saja menunjukkan dampak perundungan yang dialaminya itu saat tengah sendiri.
Sehingga, Maya menyarankan agar warganet santun saat menyampaikan kritikannya.
"Mungkin dia tidak tunjukkan di depan, tapi kita tak pernah tahu ketika dia sendiri, ketika dia di kamar."
"Ini (perundungan) akan berefek kepada dia, makanya ketika akan menulis sesuatu, kritik dengan bahasa yang santun."
"Gunakan bahasa yang baik, ibaratnya ketika kita mau ngomong, kita kembalikan kepada diri kita sendiri," jelas Maya Savitri.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.