TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Band Close Friends terdiri dari Ikmal Tobing (drum), Dj Goeslann (synthesizer), Ibeth Estrya (vokal), serta Rio Ricardo (keyboard) mengalami fase berat seperti halnya musisi lainnya, yaitu merasakan dampak pandemi Covid-19 yang membuat banyak event serta acara musik bertumbangan.

Namun bukan Close Friends namanya bila menyerah dengan keadaan.

Berbekal semangat serta hasrat bermusik yang kuat di antara para personel serta dorongan dari sang produser, Close Friends akhirnya melahirkan sebuah single baru di tengah pandemi dengan judul “Pelangi”.

Tak bisa dibantah bila pandemi membuat industri musik mati suri.

Namun para personel Close Friends tak ingin menyerah dengan keadaan, mereka pun memilih untuk mengkarantina diri di Kinasih Resort, Lido, Jawa Barat selama masa PSBB demi melahirkan karya baru.

Banyak momen berharga selama masa karantina di Kinasih Resort selama penggarapan lagu Pelangi, mulai dari support Mama Ina (Vina Panduwinata) yang selalu memberikan support dan mengirimkan makanan.

Baca: Sore Ini Live Konser The Story of Artist, Diramaikan Pasha Ungu, Kotak Band Hingga Vina Panduwinata

Hingga momen-momen mengharukan seperti doa bersama sambil bergandengan tangan saat sebelum memulai penggarapan lagu membuat lagu “Pelangi” memiliki inner tersendiri karena lahir dari perasaan yang kuat para penciptanya.

Pada dasarnya, lagu “Pelangi” sudah tercipta 1 tahun silam.

Namun kesibukan para personel Close Friends, hingga jatuh-bangun dan dinamika band di antara personel membuat penggarapan lagu ini sedikit tertunda.

Ditambah, status darurat corona pada Maret silam membuat para personel memilih patuh dan menjalani karantina dengan tetap produktif.

Lagu “Pelangi” merupakan singkatan dari “Perlahan Menghilang”, dimana lagu ini sangat related dengan kondisi pandemi saat ini serta simbol rainbow yang mengartikan bahwa kita sebagai manusia harus selalu memiliki harapan di kondisi apapun.

Hal inilah yang ingin disampaikan para personel Close Friends terhadap para pendengarnya.

Selama masa produksi, Rio Ricardo bertindak sebagai Musik Director, serta setiap personel memiliki andil selama proses pra produksi hingga post produksi.

Selain itu, ada pula sosok Sandy Canester yang ikut mengarahkan vokal Ibet Estrya selama proses recording.