Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Jelang Akhir Hayatnya, Sapardi Djoko Damono Hanya Minta Minum Teh Hangat

Di saat-saat menjelang akhir hayatnya, Sapardi Djoko Damono hanya meminta kepada keluarganya menyediakan teh hangat sebagai sarapan.

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jelang Akhir Hayatnya, Sapardi Djoko Damono Hanya Minta Minum Teh Hangat
TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA
Bawuk putri bungsu Sapardi Djoko Damono memegan foto besar almarhum ayahnya di depan jenazah sang ayah di TPU Giritama, Giti Tonjong, Bogor Jawa Barat, Minggi (19/7/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Di saat-saat menjelang akhir hayatnya, Sapardi Djoko Damono hanya meminta kepada keluarganya menyediakan teh hangat sebagai sarapan.

Sapardi yang kala itu dirawat di RS Eka Hospital, BSD Tangerang Selatan, menolak diberikan sarapan. Ia hanya ingin meminum segelas teh hangat.

Permintaan terakhir maestro sastra ini disampaikan Bawuk, putri bungsu Sapardi usai mengantarkan kepergian sang ayah di TPU Giritama, Bogor.

"Biasa kan pasti ads sarapan di rumah sakit, lalu dikasih teh hangat segala macam. Tapi makannya sudah sulit kan, jadi sempat ditanya 'mau apa?', bapak jawab 'mau minum teh' gitu sih," kata Bawuk di TPU Giritama, Bogor, Minggu (19/7/2020).

Baca: Sang Pencipta Hujan di Bulan Juni Berpulang, Ini Profil Sastrawan Sapardi Djoko Damono

Pujangga Sapardi Djoko Damono ikut berpartisipasi dalam Konser Gitaris Indonesia Peduli Negeri Musik dan Syair Solidaritas, di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (11/10/2018). Lebih dari 60 gitaris Indonesia, musisi dan seniman ikut berpatisipasi dalam konser yang diadakan untuk mengumpulkan donasi bagi korban gempa di Sulawesi Tengah dan Lombok. Selain musik serta puisi, dalam acara tersebut juga diadakan lelang gitar, donasi puisi, serta workshop pembuatan tempe yang juga ditujukan untuk donasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pujangga Sapardi Djoko Damono ikut berpartisipasi dalam Konser Gitaris Indonesia Peduli Negeri Musik dan Syair Solidaritas, di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (11/10/2018). Lebih dari 60 gitaris Indonesia, musisi dan seniman ikut berpatisipasi dalam konser yang diadakan untuk mengumpulkan donasi bagi korban gempa di Sulawesi Tengah dan Lombok. Selain musik serta puisi, dalam acara tersebut juga diadakan lelang gitar, donasi puisi, serta workshop pembuatan tempe yang juga ditujukan untuk donasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

"Ibu sih yang ngasih. Sedikit minum juga, ditawarin yang lain-lain udah nggak mau 'udah teh aja' kata," lanjut Bawuk.

Sebagai anak, Bawuk merasa bersyukur bisa menemani di saat-saat terakhir sang ayah di rumah sakit.

Berita Rekomendasi

Karena delama beberapa hari Sapardi dirawat, dirinya cukup kesulitan untuk menemani karena aturan jam besuk dari pihak rumah sakit.

"Untungnya kemarin maksa untuk nemenin. Ada saat tadi pagi (bapak meninggal)," terangnya.

Sapardi Djoko Damono meninggal dunia pada Minggu (19/7/2020) pagi sekira pukul 09.17 WIB di RS Eka Hospital, BSD Tangerang.

Sapardi meninggal di usia ke 80 tahun dan meninggalkan tiga orang anak.

Baca: Sosok Sapardi Djoko Damono di Mata Para Mahasiswa dan Dosen FIB UI, Cara Berpikirnya Memukau

Baca: 5 Buku Sapardi Djoko Damono Paling Populer, Hujan Bulan Juni hingga Yang Fana Adalah Waktu

Profil Sapardi Djoko Damono


Melansir dari laman Wikipedia, Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta pada 20 Maret 1940.

Ia merupakan sastrawan besar Indonesia, sekaligus akademisi dari Universitas Indonesia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas