TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi Bunga Citra Lestari (37) menggelar virtual showcase Melangkah Lagi sebagai bagian dirilisnya single 12 Tahun Terindah.

Virtual showcase Melangkah Lagi berdurasi 18 menit itu disiarkan langsung di kanal YouTube Its Me BCL, Minggu (26/7/2020) malam.

Unge, sapaan akrab Bunga Citra Lestari, memulai virtual showcase dengan menampilkan video saat sedang diwawancarai Ashraf Sinclair, mendiang suaminya.

Di video itu terlihat wawancara dilakukan ketika Bunga Citra Lestari belum dinikahi Ashraf Sinclair.

Setelah itu ibu satu anak tersebut mulai menyanyikan Cinta Pertama.

Mengenakan busana merah muda, penyanyi yang juga bintang film kelahiran Jakarta, 22 Maret 1983, itu tampil begitu cantik.

Virtual showcase itu digelar dari rumah Bunga Citra Lestari. Selama bernyanyi, Bunga Citra Lestari hanya ditemani headphone dan michropone.

Setelah Cinta Pertama, Bunga Citra Lestari menyanyikan Karena Kucinta Kau yang diawali cuplikan video konser tunggalnya medio 2017.

Baca: Rilis Lagu 12 Tahun Terindah, BCL: Ini Cerita Tentang Kebingungan Saya

Baca: Malam Ini Akan Kembali Bernyanyi, Bunga Citra Lestari: Saya Memberanikan Diri

Bintang film 'Habibie & Ainun' dan 'My Stupid Boss' tersebut menutup virtual showcase dengan menyanyikan single terbaru 12 Tahun Terindah.

Ia tampak tampil emosional ketika menyanyikan 12 Tahun Terindah. Lagu tersebut dipersembahkan untuk mendiang Ashraf Sinclair.

Bunga Citra Lestari tampak menahan tangisnya saat menyanyikan lagu tersebut.

Ia terlihat tegar dan ikhlas ditinggalkan Ashraf Sinclair yang meninggal dunia pada 18 Februari 2020.

Sebelum menyudahi virtual showcase, Bunga Citra Lestari menyampaikan terima kasihnya.

"Terima-kasih untuk doa dan dukungannya, untuk cintanya pada karya-karya saya, untuk semangat yang diberikan yang menguatkan saya untuk melangkah lagi," kata Bunga Citra Lestari.

"Terima-kasih telah menjadi saksi perjalanan saya, mengiringi langkah saya, kembali melakukan hal yang saya cintai, bernyanyi," lanjutnya.

Ungkapan Kehilangan

Lagu 12 Tahun Terindah adalah ungkapan rasa kehilangan orang terkasih yang merupakan momen terberat bagi Bunga Citra Lestari saat ditinggal Ashraf Sinclair di awal 2020.

Kepergian Ashraf Sinclair merupakan titik terendah dalam hidup Bunga Citra Lestari yang saat ini harus melanjutkan hidup bersama putra semata wayangnya, Noah Sinclair.

Selepas kepergian Ashraf Sinclair, bertepatan situasi pandemi virus corona, Bunga Citra Lestari memilih diam di rumah dan absen dari aktifitasnya sebagai penyanyi, termasuk di media sosial.

Hampir lima bulan, Bunga Citra Lestari menghabiskan waktunya di rumah.

Bunga Citra Lestari mencoba memahami situasi, berdamai dengan keadaan, dan menemukan kenyamanan dengan menulis untuk mencurahkan perasaannya.

Berbagai curahan hatinya untuk mendiang sang suami, dituliskan Bunga Citra Lestari di buku harian pemberian Ashraf Sinclair.

Salah satunya dikembangkan Bunga Citra Lestari menjadi sebuah karya.

Bersama Ifa Fachir, Bunga Citra Lestari mengembangkan tulisan tersebut menjadi lagu. Andi Rianto, sahabat Bunga Citra Lestari, turut memainkan piano untuk melodi ciptaan Ifa Fachir.

Baca: Lirik Lagu Terbaru BCL 12 Tahun Terindah Yang Buat Banyak Artis Mewek, Rindu Ashraf Sinclair

Baca: 5 Bulan Sepeninggal Ashraf Sinclair, BCL Kenang Momen Romantis Suami yang Memujinya saat Dandan

Maka, lahirlah lagu pertama Bunga Citra Lestari setelah kepergian Ashraf Sinclair yang berjudul 12 Tahun Terindah.
Menurut Bunga Citra Lestari, lagu 12 Tahun Terindah ini berisi ungkapan jujurnya atas kesepian dan kebingungan menghadapi hari tanpa pasangan hidup.

"Lagu ini menceritakan kebingungan saya menghadapi hari-hari baru. Saat hidup berubah dalam waktu yang begitu cepat, tanpa peringatan, dan mau tidak mau harus tetap dijalani," kata Bunga Citra Lestari.

Bunga Citra Lestari berusaha melihat lagi tahun-tahun yang sudah dilewatinya bersama Ashraf Sinclair.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bunga Citra Lestari Menangis Saat Nyanyikan '12 Tahun Terindah' di Virtual Showcase 'Melangkah Lagi', .
Penulis: Arie Puji Waluyo