Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lebih dari 100.000 Tentara Ukraina Pilih Desersi dari Militer, Ukraina Sulit Rekrut Tentara Baru

Lebih dari 100.000 tentara telah didakwa berdasarkan undang-undang desersi Ukraina sejak Rusia menginvasi pada tahun 2022

Editor: Muhammad Barir
zoom-in Lebih dari 100.000 Tentara Ukraina Pilih Desersi dari Militer, Ukraina Sulit Rekrut Tentara Baru
Facebook/General Staff of the Armed Forces of Ukraine
Tentara Ukraina. 

Lebih dari 100.000 Tentara Ukraina Pilih Desersi dari Militer, Ukraina Sulit Rekrut Tentara Baru

TRIBUNNEWS.COM- Lebih dari 100.000 tentara telah didakwa berdasarkan undang-undang desersi Ukraina sejak Rusia menginvasi pada tahun 2022, menurut Jaksa Agung negara itu.

Desersi membuat tentara Ukraina kekurangan tenaga kerja yang sangat dibutuhkan dan melumpuhkan rencana pertempurannya di saat yang krusial dalam perangnya dengan Rusia.

Menghadapi segala kekurangan yang dapat dibayangkan, puluhan ribu tentara Ukraina, yang lelah dan kehilangan, telah meninggalkan posisi tempur dan garis depan untuk menghilang tanpa diketahui identitasnya, menurut para prajurit, pengacara, dan pejabat Ukraina. Seluruh unit telah meninggalkan pos mereka, membuat garis pertahanan rentan dan mempercepat hilangnya wilayah, menurut para komandan militer dan prajurit.

Beberapa mengambil cuti sakit dan tidak pernah kembali, dihantui oleh trauma perang dan kehilangan semangat karena prospek kemenangan yang suram. Yang lain berselisih dengan komandan dan menolak melaksanakan perintah, terkadang di tengah baku tembak.

“Masalah ini kritis,” kata Oleksandr Kovalenko, seorang analis militer yang bermarkas di Kyiv. “Ini adalah tahun ketiga perang, dan masalah ini akan terus bertambah.”

 

Berita Rekomendasi

 

Baca juga: Putin Ancam Serang Kyiv dengan Rudal Balistik Jarak Menengah, Daya Rusak Serupa Senjata Nuklir

 

 

 

 


Meskipun Moskow juga telah menghadapi pembelotan, warga Ukraina yang membelot telah mengungkap masalah yang mengakar dalam yang mengganggu militer mereka dan bagaimana Kyiv mengelola perang, mulai dari upaya mobilisasi yang cacat hingga peregangan berlebihan dan pengosongan unit garis depan. 

Hal ini terjadi saat AS mendesak Ukraina untuk merekrut lebih banyak pasukan, dan mengizinkan wajib militer bagi mereka yang berusia 18 tahun.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas