''Garuda Pancaroba'' Lagu Persembahan Smailing Jendral untuk Ultah Indonesia
Dalam rangka hari ulang tahun Indonesia yang ke 75, Bongky melaunching kembali lagu berjudul ‘Garuda Pancaroba’.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Willem Jonata
Menurut Bongky, lagu ‘Garuda Pancaroba’ versi Smailing Jendral lebih dewasa dan lebih matang. Sebab musisi yang membawakan juga semakin dewasa bila dibanding saat lagu itu direkam 19 tahun silam.
“Irang sekarang cara menyanyinya sudah semakin asyik. Dan sudah menemukan jatidiri. Kalau dulu kita masih meraba-raba. Semua personelnya sudah semakin matang,” tutur Bongky, mantan personel Slank ini.
Jaka yang memegang posisi drum juga mengakui hal yang sama. Lebih mantap Garuda Pancaroba versi yang terbaru.
Semangat dan jiwanya masuk, menurutnya. Sementara Irang sebagai vokalis seakan semakin bertambah energinya menyanyikan lagu ‘Garuda Pancaroba’.
Bagi Thomas, kendati bukan persoenl BIP, tetap bisa lebih cepat adaptasi. Sebab Thomas sudah bersama mereka sejak lama. Sehingga telah cukup lama mengenal Bongky, Jaka dan Irang dalam bermusik.
Konsep Video Klip
Agar pesan dalam lagu itu sampai, Bongky meminta dalam penggarapan video klip lagu ‘Garuda Pancaroba’, mencuplik kisah epik Ramayana.
Burung Garuda yang sekarang dipakai sebagai Lambang Negara, tak lain burung Garuda yang bertempur dengan sosok Rahwana raja dari Kerajaan Alengka yang menculik Dewi Shinta.
Garuda yang tak sudi melihat keangkaramurkaan Rahwana, langsung bertempur untuk membebaskan Dewi Shinta dari cengkeraman Rahwana.
Jadi Dewi Shinta di sini sebagai perlambang ibu pertiwi yang ingin dikuasai oleh Rahwana -- simbol oligarki.
Garuda harus melawan, sebagai burung yang mencitani keadilan dan persatuan. Garuda bisa begitu sakti karena didukung dan dijaga oleh Rakyat.
Dalam video klip ini, rakyat disimbolkan oleh tokoh punakawan Semar, Gareng, Petruk dan Bagong.
Nah yang menarik, tokoh punakawan tersebut juga dimainkan oleh personel Smailing Jendral sendiri. Bongky memerankan tokoh Semar, Irang memeranakn tokoh Bagong, Thomas memerankan tokoh Petruk dan Jaka memerankan tokoh Gareng.
Sedang yang berperan sebagai burung Garuda adalah Andreas, tim dari Zonmer, Dewi Shinta (Maria dari Zonmer) dan Rahwana diperankan seorang jurnalis Teguh Yuswanto.
Tapi konsep wayang orang ini dipadukan dengan cara menonton wayang kulit. Sehingga aksi, mereka ditangkap kamera melalui siluetnya saja.
Proses pembuatan video klip ini tetap memperhatikan protokol kesehatan. Menggunakan masker dan tersedia handsanitizer.