TRIBUNNEWS.COM - Polda Bali menetapkan Musisi I Gede Ari Astina alias Jerinx sebagai tersangka kasus dugaan ujaran kebencian.

Drumer Band Superman Is Dead itu secara resmi ditahan pada Rabu (12/8/2020) sekira pukul 13.00 Wita.

Adapun sebelum ditahan, Jerinx menyampaikan beberapa pesan kepada awak media.

Ia mengaku tak keberatan harus mendekam di penjara, asalkan tidak ada lagi ibu hamil yang kehilangan bayinya karena harus menjalani prosedur rapid test Covid-19.

"Semoga tidak ada lagi ibu-ibu yang bersalin yang melahirkan sampai kehilangan bayinya atau calon anaknya hanya gara-gara prosedur rapid test," kata Jerinx dalam video yang diunggah kanal YouTube Tvonenews, Rabu (12/8/2020).

Jerinx menambahkan, aksi protesnya pada IDI semata-mata karena kepeduliannya pada masyarakat.

Baca: Kuasa Hukum Tak Menyangka Jerinx SID Ditahan, Akan Ajukan Penangguhan Penahanan

Diberitakan sebelumnya, Jerinx pun menegaskan tidak mempunyai kebencian bahkan niat menghancurkan atau menyakiti perasaan IDI secara personal.

Postingan Jerinx di akun pribadi Instagram-nya, @jrxsid, yang menyebut IDI sebagai kacung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan ungkapan kritikannya sebagai warga negara Indonesia.

Meski demikian, pihak IDI menganggap Jerinx telah melakukan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian, hingga melapor ke polisi.

Selanjutnya, setelah melakukan pemeriksaan, kini pihak kepolisian menjerat Jerinx dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) tentang ujaran kebencian kepada kelompok masyarakat tertentu.

Musisi asal Bali tersebut terancam pidana maksimal 6 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1 miliar.

Nora Alexandra Tulis Pesan Bertagar #bebaskanjrxsid, Dikomentari Tamara Bleszynski & Fitri Salhuteru

Istri Jerinx, Nora Alexandra menuliskan pesan untuk sang suami yang kini ditahan di Rutan Polda Bali.

"Love you, jangan khawatirkan aku diluar sini, aku tetap ada buat kamu! Jangan takut sendiri. Aku tetap ada disini @jrxsid #bebaskanjrxsid."