Di Balik Produksi Film Pendek ''Tilik'', Pengakuan Sutradara hingga Pesan Moral yang Disampaikan
film pendek "Tilik" yang diproduksi sineas asal Yogyakarta itu, jadi perhatian masyarakat karena dianggap faktual.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Karakter Bu Tejo yang diperankan Siti Fauziah dalam film pendek berjudul "Tilik" dianggap mewakili karakter oknum ibu-ibu di desa yang senang bergosip.
Karenanya, film pendek "Tilik" yang diproduksi sineas asal Yogyakarta itu, jadi perhatian masyarakat.
Bersama dengan gerombolan ibu-ibu yang lain, Bu Tejo membicarakan soal Dian, seorang kembang desa.
Karena paras wajahnya, tidak sedikit lelaki yang mendekatinya hingga datang melamarnya.
Oleh sebab itu, warga desa bergunjing tentang status lajang Dian.
Baca: Film Tilik Dipuji, Bu Tejo Idamkan Main Film Garapan Joko Anwar
Kendati demikian, terdapat cerita menarik di balik proses produksi film Tilik garapan sutradara Wahyu Agung Prasetyo.
Awal mula
Dalam kanal YouTube Ravacana Film, Agung menceritakan latar belakang di angkatnya kisah tersebut.
Agung mengakui, latar belakang film tersebut berdasarkan fenomena yang ada di masyarakat Indonesia.
"Fenomena budaya tilik (menjenguk) yang saya sendiri sebenarnya enggak pernah mengalami itu sama sekali dan enggak pernah melihat itu secara langsung," kata Agung.
Baca: Film Tilik Kini Trending, Sempat Terkendala Durasi untuk Ikut Festival, Produser: Tidak Menyangka
Tahunya Agung adanya budaya tilik di masyarakat itu setelah penulis film, Bagus Sumartono, menceritakan hal tersebut kepadanya.
"Akhirnya saya tertarik buat melihat, observasi dan ternyata memang setelah melihat langsung itu gimana ya, rasanya kayak klik (cocok) gitu," ungkap Agung.
Setelahnya, gairah Agung membuncah untuk mengangkat kisah tilik ke dalam sebuah film pendek.
"Melihat fenomenanya dan itu yang membuat saya 'wah ini harus di-film-kan, ini harus dirangkai jadi audio visual'," kata Agung.