Selebgram Grace Girsang Belajar Pengalaman Hidup dari Korban Bencana Palu
Kota Palu, Sulawesi Tengah terkena bencana alam gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo dan tsunami pada 28 September 2018.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kota Palu, Sulawesi Tengah terkena bencana alam gempa bumi berkekuatan 7,4 magnitudo dan tsunami pada 28 September 2018.
Bencana alam tersebut menjadi perhatian publik, karena selain gempa bumi dan tsunami terjadi juga likuifaksi atau pergeseran tanah yang membuat wilayah tersebut porak poranda.
Selebgram dan travel vlogger Grace Girsang (23) melakukan geowisata ke tempat bekas bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah belum lama ini.
Grace Girsang mengaku kehadirannya ke Palu, karena dirangkul oleh Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah, untuk mempromosikan geowisata sesar Palu-Koro, bersama kedua teman influencernya, Ade Tandra dan Shannon Dorothea.
"Ketika kami kesana iya masih rusak.
Kami juga melihat jalanan-jalanan yang tergeser akibat bencana alam di sesar Palu-Koro," kata Grace Girsang ketika ditemui di kawasan Jakarta, Sabtu (29/8/2020).
Grace mengatakan kalau tanah-tanah yang terkena likuifaksi sudah diberi tanda oleh Pemerintah, dan masyarakat tidak diperbolehkan untuk tinggal di tanah tersebut.
"Saya prihatin dengan efek bencana di Palu-Koro dan jadi belajar banyak. Bisa untuk tindakan pencegahan di kemudian hari. Melihat kondisi di lapangan kami jadi belajar untuk lebih bisa berempati," ucapnya.
"Kami juga sangat kagum dengan masyarakat Sulawesi Tengah yang bisa bangkit dan pulih dengan cepat,” tambahnya.
"Jadi bersyukur sama apa yang kita punya. Tapi jujur aku takjub banget sih sama perubahannya," tambahnya.
Dara manis kelahiran Jakarta, 7 April 1997 itu mengatakan kondisi di Palu-Koro yang terkena bencana alam likuifaksi, gempa, dan tsunami sudah ada upaya perbaikan dari Pemerintah setempat.
Namun, diakui Grace dampak dari bencana alam dua tahun lalu ini masih terlihat di beberapa lokasi.
"Ada beberapa tempat yang sengaja di biarkan untuk dijadikan objek pembelajaran (geowisata)," ungkapnya.
Selain menunjukan empatinya, wanita bernama lengkap Grace Naomi Christina itu mengaku banyak sekali ilmu yang ia dapat dalam kepergiannya ke sesar Palu-Koro.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.