"Tapi emang bolang ya, makanya dengerin badan kita kalau sudah bicara, keinginan memang nggak boleh gede," terangnya.

Kala itu, Luna berpikir dirinya masih mampu menempuh jarak sekitar 30 km lagi.

"Terus aku gowes 15 km, rencana 50 km di Bali, aku pikir 15 km aku ke sana pulangnya 15 km, aku balik, okelah 30an km."

"Rasanya masih kuat, padahal kaki kemeng-kemeng gitu," papar Luna.

Baca: Kakinya Cedera Serius, Luna Maya Cerita Penyebabnya dan Merasa Sangat Bodoh

Sementara itu, jatuhnya Luna Maya saat naik sepeda terjadi saat dirinya dan rombongan melewati area persawahan.

Kala itu, Luna mencoba stretching di atas sepeda, sehingga ia harus melepaskan kedua tangannya.

Angin di Bali saat itu sedang cukup kencang, hingga sepeda yang dikendarai Luna oleng dan membuatnya terjatuh.

"Kita lewatin jalan yang pinggirnya sawah, Bali anginnya lagi super kenceng, pas lewast desa kita lepas tangan sambil gowes, terus aku streching, itu sepedanya masih lurus."

"Pas belum pegang grip, angin kenceng aku sudah oleng, terus keseret, kacamatan pecah, pecahannya nusuk ke sini (pelipis robek."

"Aku cuma inget keseret pas jatuh split second gitu," terang Luna.

Saat kejadian tersebut, Luna mengaku belum sadar jika tangan dan pelipisnya berdarah.

Hingga akhirnya, ia naik harus taksi online untuk langsung mengantarkannya ke hotel dan memanggil dokter.

Luna mendapat perban di bagian pelipis serta lima jahitan pada tangan.

"Ya sudah sampai hotel susternya datang ada batu segede ini di dalam (tangan) aduh aku ngilu."

"Ya sudah pas di tangan lima jahitan, seumur hidup baru dijahit," ungkapnya.

Setelah kejadian tersebut, Luna kini harus berjalan dengan alat bantu.

Kejadian jatuhnya Luna dari tempat tidur dan saat naik sepeda membuat ia harus menerima banyak perawatan medis.

(Tribunnews.com/Ayumiftakhul)