Setelah menyelesaikan studinya di Universitas Exeter, JK Rowling pindah ke London, Inggris.

JK Rowling pernah bekerja menjadi penerjemah di bagian penelitian untuk Amnesty International.

Pada tahun 1990, JK Rowling mulai berencana membuat seri novel 'Harry Potter'.

Ide cerita 'Harry Potter' muncul saat JK Rowling dalam perjalanan kereta dari Manchester ke London.

Setelahnya ia mulai menulis kerangka plot cerita untuk tujuh buku 'Harry Potter' dalam waktu lima tahun.

Menjadi guru Bahasa Inggris, JK Rowling lantas pindah ke Porto, Portugal.

Di Porto, JK Rowling mulai menulis buku yang menceritakan tentang anak laki-laki yang pergi ke sekolah sihir.

Ketika JK Rowling kembali ke Inggris pada 1993, setengah kopernya sudah dipenuhi oleh kertas berisi cerita novelnya.

JK Rowling sempat menganggur dan mulai menulis di kafe di Edinburgh.

Bagi JK Rowling, saat itu adalah masa-masa yang sulit.

Baca: JK Rowling Akui Pernah Jadi Korban KDRT Hingga Diusir dari Rumah Suaminya

Setelah beberapa kali menerima penolakan oleh penerbit buku, 'Harry Potter' akhirnya diterima dan diterbitkan oleh Bloomsbury pada Juni 1997.

Nama asli JK Rowling sebenarnya hanya Joanne Rowling.

Penerbit Bloomsbury menambahkan inisial K pada nama JK Rowling untuk menarik pembaca laki-laki.

Huruf K pada nama JK Rowling adalah singkatan dari Kathleen, diambil dari nama nenek dari pihak ayah.