Najwa Shihab Dipolisikan soal Wawancara Kursi Kosong, Jerome Polin hingga Merry Riana Beri Dukungan
Najwa Shihab mendapatkan dukungan dari sejumlah pihak terkait pelaporan terhadap dirinya soal wawancara kursi kosong.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
Walaupun ia menuturkan memang di Indonesia sendiri belum pernah dilakukan wawancara dengan kursi kosong.
Satu di antaranya adalah Amerika, wawancara kursi kosong sudah dilakukan sejak tahun 2012, lalu.
Kemudian juga ada di Inggris pada tahun 2019 yang dilakukan oleh wartawan terhadap calon Perdana Menteri.
"Sependek ingatan saya, treatment “kursi kosong” ini belum pernah dilakukan di Indonesia, tapi lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup panjang.
Baca: Reaksi Najwa Shihab soal Pelaporan Dirinya ke Polda Metro Jaya oleh Relawan Jokowi
Baca: Dilaporkan soal Bangku Kosong untuk Menkes Terawan, Najwa Shihab Akhirnya Buka Suara: Siap Diperiksa
Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012, di antaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word.
Pada 2019 lalu di Inggris, Andrew Neil, wartawan BBC, juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson, calon Perdana Menteri Inggris, yang kerap menolak undangan BBC.
Hal serupa juga dilakukan Kay Burley di Sky News ketika Ketua Partai Konservatif James Cleverly tidak hadir dalam acara yang dipandunya.
#CatatanNajwa," ungkap Najwa Shihab.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)