Psikis Rey Utami Terganggu selama Dipenjara, Sempat Berniat Tenggak Cairan Pembersih Lantai
Sempat mendekam di penjara bersama suami, Rey Utami akui psikis terganggu hingga sempat berniat bunuh diri.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Sempat mendekam di penjara bersama suami, presenter Rey Utami mengaku psikisnya terganggu hingga sempat berniat bunuh diri.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Melaney Ricardo, Kamis (19/11/2020).
Sebelumnya, Rey Utami mengaku enggan untuk kembali ke dunia hiburan, tempatnya dulu bekerja.
Baca juga: Bebas dari Penjara, Rey Utami Cerita Godaan yang Dialaminya
Karena setelah mendekam cukup lama di Rutan Pondok Bambu, ia lebih ingin bertemu dengan keluarganya.
"Awalnya 'kan memang nggak mau langsung gitu ya, mau pulang ke rumah ketemu anak-anak."
"Tapi ternyata wartawan mencari tahu Rey kapan keluar, dari Oktober ditongkrongin tu Pondok Bambu," tutur Rey Utami.
Namun ternyata kabar kebebasannya dari penjara diketahui oleh rekan media.
Sehingga mereka mencari-cari Rey Utami agar mau diwawancarai.
"Akhirnya konfirmasi lah ke institusi yang berwenang, confirm Rey sudah bebas."
"Mereka langsung ke rumah berbondong-bondong ditungguin dari pagi sampe malem," tambahnya.
Bahkan sejumlah media menunggui Rey Utami di depan rumahnya.
Sampai ia tak pernah keluar rumah dan memesan makanan melalui aplikasi daring.
Baca juga: Punya Rencana Bikin Konten Youtube, Rey Utami Bakal Hati-hati Pilih Editor dan Narasumber
Baca juga: Rey Utami Pernah Dipenjara karena Kasus Ikan Asin, Mengaku Tak Trauma Ngevlog, Ini Janjinya
Hingga akhirnya Rey Utami mau menemui media dan menceritakan pengalamannya.
Rey Utami sempat memiliki rencana ingin menutup diri setelah keluar dari penjara.
Ia lebih memilih bersama anak dengan menjalankan sebuah bisnis dibanding kembali ke dunia hiburan.
"Tadinya kalau memang nggak ada yang tahu aku memang mau menutup diri."
"Mau berbisnis aja atau sama anak-anak," imbuhnya.
Setelah hukuman tuntas dilalui, Rey Utami mendapatkan hikmah di balik cobaannya tersebut.
Meskipun di awal kasus yang menjeratnya, ia mengaku tak bisa menerima kenyataan itu.
"Bahwasannya dalam ujian itu ternyata Allah itu sayang sama kita."
"Pada awalnya 'kan nggak terima," terang Rey Utami.
Karena ia merasa terkekang dari pribadi yang sebelumnya bebas ke mana-mana.
Kemudian harus terputus dari dunia luar, jauh dari anak-anak selama 16 bulan.
"Kita orang bebas tiba-tiba terkurung di suatu ruangan, diisolasi 24 jam."
Baca juga: Rey Utami Bebas dari Penjara, Bagaimana Nasib Gugatan Cerai Pablo Benua?
Baca juga: Bebas dari Penjara, Rey Utami Ungkap Rencana ke Depan, Singgung Gugatan Cerai hingga Soal Kariernya
"Bener-bener terputus dengan dunia luar, komunikasi terbatas selama 1 tahun 4 bulan," lanjutnya.
Kondisi itu membuat Rey Utami mulanya tak mau makan, tak bisa tidur, hingga terus menangis.
Ia sering menyalahkan diri sendiri dan juga sang Pencipta soal kejadian yang menimpanya.
"Awalnya nggak mau makan, nggak bisa tidur, marah-marah, nangis terus."
"Pasti menyalahkan diri sendiri, menyalahkan Allah lah kok nggak adil," jelas Rey Utami.
Presenter berusia 33 tahun ini merasa bahwa ujiannya kala itu bergitu besar dibanding yang lain.
Yang mana ia harus mendekam di penjara bersama sang suami, Pablo Benua dan jauh dari anak.
"Ngerasa ujianku kok besar banget, padahal makhluk-makhluk lain nggak sebesar aku."
"Kaya beban, udah suami istri di dalem, kemudian anak jauh, masih menyusui," ucapnya.
Akibatnya psikis Rey Utami pun sempat terganggu dan berniat untuk mengakhiri hidupnya.
Sempat terbesit bahwa ia akan meminum cairan pembersih lantai saat berada di dalam jeruji besi.
Rey Utami sempat beranggapan jika bebannya akan hilang apabila ia sudah tiada.
Baca juga: Dikabarkan Berhijrah Usai Bebas dari Penjara, Rey Utami Miliki Keinginan Buka Usaha Pakaian Islami
Baca juga: Rey Utami Bebas dari Penjara, Fairuz A Rafiq Mendoakannya Agar Jadi Pribadi yang Lebih Baik
"Terus psikis terganggu, apa aku melakukan suatu aku mau nenggak itu loh cairan pembersih lantai."
"Jadi 'kan dengan aku nggak ada jadi beban hidup juga hilang," ungkap Rey Utami.
Bahkan niat itu memiliki kesempatan karena teman-temannya di penjara sedang tertidur.
Akan tetapi, tiba-tiba Rey Utami menjadi tersadar setelah melihat bantal yang disarungi baju sang anak.
"Mikirnya kaya gitu dan itu ada kesempatan juga di saat temen-temen kamar lagi pada tidur."
"Tapi seketika tersadar begitu lihat bantal aku sarungnya baju anak aku ada fotonya," bebernya.
Tak sampai di situ, dalam momen itu seperti terdengar suara anak yang memanggilnya.
Rey Utami pun langsung tersadar karena apabila ia mati, tidak akan bisa melihat kesuksesan yang diraih sang anak.
"Trus di kuping aku kaya 'mami, mami pulang' ya juga ya kalau misalnya aku meninggal aku nggak bisa lihat dia sekolah."
"Akhirnya tersadar jangan sampai melakukan hal bodoh kaya gitu lagi dan ngobrol sesama tahanan saling menguatkan," tandas Rey Utami.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)