TRIBUNNEWS.COM - Keempat musim dari seri Produce 101 dipastikan telah "dimanipulasi" oleh produser Ahn Joon Young.

Penggemar K-Pop kini bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada "korban" manipulasi voting yang dilakukan oknum Mnet tersebut.

Tak lama setelah Mnet menyebut akan "bertanggung jawab penuh atas kerugian yang diterima para trainee", Korean Lawtalk News menghitung jumlah perkiraan kerugian tersebut.

Dilansir Koreaboo, pengacara hiburan mengklaim, jika para korban memilih untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap Mnet, mereka kemungkinan besar akan menang.

Baca juga: Daftar Nama 12 Trainee Produce 101 yang Tereliminasi secara Tidak Adil Akibat Manipulasi Voting

Baca juga: Dispatch Ungkap Rincian Manipulasi Suara Program Produce 101 Season 1-2, Produce 48 & Produce X 101

"Para korban dapat membawa Mnet ke pengadilan dan meminta pertanggungjawabannya karena telah dieliminasi dari acara karena keterlibatan manipulatif produser."

"Karena manipulasi telah dikonfirmasi oleh investigasi, para korban kemungkinan besar akan menang," ujar Lawtalk News.

Pengacara menambahkan, "dengan tuntutan hukum, para korban dapat diberi kompensasi atas kerugian mereka, termasuk perkiraan pendapatan yang akan mereka peroleh seandainya mereka memulai debutnya dengan grup."

"Perkiraan pendapatan" tersebut, menurut para pengacara, yaitu sekitar ₩ 350.000.000 (Rp4,4 miliar) per korban.

"Membuktikan itu akan sederhana. Jika korban dapat menentukan anggota yang memulai debutnya di tempatnya, korban kemudian dapat mendasarkan perkiraan pendapatan pada pendapatan sebenarnya yang diperoleh anggota sejak debut."

Mnet dikatakan telah meraup setidaknya ₩ 80.000.000.000 (Rp 1 triliun) dari seluruh empat musim dari seri Produce 101.

Diperkirakan 20% dari jumlah itu diberikan kepada ke anggota final, sekitar ₩ 16.000.000.000 (Rp200 miliar).

Dengan total 45 anggota "finalis" yang kemudian debut, jumlah 20% ini berarti bahwa setiap korban akan menghasilkan setidaknya ₩ 350.000.000 (Rp4,4 miliar) "seandainya mereka memulai debutnya sebagaimana mestinya."

Pengacara menyimpulkan, "Bahkan jika perkiraan pendapatan tidak dipertimbangkan oleh pengadilan, para korban akan diberi kompensasi paling sedikit ₩ 50.000.000 (Rp635 juta) - mungkin hingga dua kali lipat."

"Ada kemungkinan pengadilan tidak bisa menerima perhitungan taksiran pendapatan, karena memang itu merupakan taksiran. Namun, para korban pasti dapat mendapat kompensasi untuk tekanan emosional - paling sedikit ₩ 50.000.000 (Rp635 juta)."