Andien Ajak Masyarakat Kurangi Pencemaran Lingkungan
Masalah pencemaran lingkungan menjadi salah satu persoalan serius yang hingga kini dihadapi dunia, termasuk Indonesia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masalah pencemaran lingkungan menjadi salah satu persoalan serius yang hingga kini dihadapi dunia, termasuk Indonesia.
Demi mengantisipasi kerusakan lingkungan ini agar tak kian parah, mayarakat harus bijak dalam memilih produk sehari-hari.
Upaya kecil itulah yang juga beberapa tahun ini secara konsisten dilakukan oleh penyanyi Andien.
Baca juga: Diskusikan dengan Temanmu Kewajiban dan Hak di Lingkungan Sekolah yang Sehat! Tema 4 Kelas 3 Hal 72
“Di keluarga aku sering travelling, kita sesekali justru refreshingnya bersihin sampah, aku ajak anakku, jadi membuat itu jadi sesuatu yang fun. Di rumah pilih-pilih sampah juga, sudah mengkompos itu sudah dua tahun, mengurangi penggunaan plastik," ujar Andien dalam webinar katadata yang digelar pada Selasa (24/11/2020).
Andien mengaku bahwa aksi untuk menjaga masa depan berkelanjutan ini, ia mulai dari hal-hal kecil sejak tahun 2018.
Kini, Andien tercatat sebagai salah satu pegiat gaya hidup ramah lingkungan.
Andien mulai berpikir untuk berperan dan bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan setelah menyadari banyaknya kerusakan yang disebabkan oleh gaya hidup kita sendiri.
Selain aksi kecil dalam keluarganya, Andien juga mendirikan Yayasan Setali.
Bersama yayasan tersebut, ia mengampanyekan penggunaan produk fashion yang merupakan barang daur ulang.
Menurut Pendiri Komunitas Zero Waste Indonesia Maurilla Imron, saat ini kesadaran serupa yang dirasakan oleh Andien ini sudah mulai berkembang luas di tengah masyarakat, khususnya generasi milenial.
Maurilla mengatakan, berdasarkan surveinya sudah lebih dari 50 persen generasi milenial yang saat ini merasa bertanggung jawab atas lingkungan.
"Hampir 3 tahun ini bisa terlihat dari tren yang ada di masyarakat mengenai gaya hidup berkelanjutan. Dan ada sebuah kebanggaan tersendiri mereka melakukan itu, sekarang juga sudah jauh lebih banyak influencer bahkan juga bisnis yang membahas hidup berkelanjutan," ujar Maurilla.
Bicara soal andil dunia bisnis, Unilever sebagai salah satu Fast Moving Consumers Goods (FMCG), di mana produknya digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, sudah mulai memperkuat konsep keberlanjutan dan meningkatkan produksi produk ramah lingkungannya.
Upaya ke sana, kata Home Care Director PT Unilever Indonesia Veronika Utama, diwujudkan melalui lima pilar utama yang diperhatikan perusahaan dalam proses produksi.
"Salah satu perwujuduan nyata ini yaitu Home Care, di mana September lalu kita mendeclair our produk dengan transisi bahan baku yang tadinya 100 persen carbon, secara parsial kami mulai transisi ke bahan baku terbarukan," tutur Veronika.
Kemudian mereka juga melakukan transisi produk berjejak karbon rendah.
Serta pembuatan produk dengan upaya menghemat penggunaan air, kemasan hasil daur ulang, hingga transisi produk berbahan kimia ke produk yang diformulasikan dengan cermat untuk konsumen.
Dengan lebih meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, minimal dari langkah kecil sebagai konsumen maka bumi akan lebih bersih di masa depan.