Falcon Pictures Umumkan Pemenang Falcon Script Hunt
Setelah naskah terbaik dipilih para sutradara sebagai pemenang, ketujuh penulisnya berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp 50 juta.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Falcon Pictures mengumumkan tujuh pemenang ajang Falcon Script Hunt, yang diadakan beberapa waktu lalu bekerjasama dengan Kwikku.
Falcon Script Hunt menghadirkan tujuh sutradara ternama di Indonesia sebagai juri.
Juri tersebut sekaligus yang akan mengangkat skenario terpilih menjadi sebuah film.
Sutradara Rako Prijanto menjatuhkan pilihannya pada naskah cerita berjudul 'Catatan Harian Para Pembohong' karya Hidayatullah.
"Alasannya karena memang secara tulisan cukup matang dan jelas, jelas penokohannya, karakternya seperti apa dan resikonya," ujar Rako Prijanto, dalam konferensi pers virtual, Senin (30/11/2020).
Baca juga: Tunggu Jadwal Kosong, Jefri Nichol Belum Bisa Penuhi Proses Syuting 4 Film Dari Falcon
Naskah kedua giliran sutradara Angga Umbara yang menjatuhkan pilihan pada 'Balada Sepasang Kekasih Gila' karya Han Bagas. Ia pun membeberkan alasannya.
“Setelah melewati segala macam tragedi dua-duanya bertemu di tepian kota, dianggap sebagai sampah masyarakatlah. Ceritanya belum pernah dilihat dari kacamata itu, menarik sekali sih,” ujarnya.
Sementara itu Ifa Isfansyah memilih 'The Murderer' karya Revin Palung, naskahnya itu menceritakan tentang sebuah misteri yang dilihat dari perspektif anak-anak.
Baca juga: Cari Bibit Penulis Skenario Film, Falcon Pictures Gelar Falcon Script Hunt
"Ada naifnya, ada lucunya, karena dilihat dari perspektif anak-anak. Kebayang bisa ngomongin hal-hal yang penting, sangat serius tapi dengan cara yang santai," kata Ifa.
Fajar Bustomi tak ketinggalan untuk menentukam pilihannya, ia memilih 'Jangan Ambil Surgaku' karya Ari Keling.
"Buat saya ini akan jadi tontonan keluarga yang menarik bukan hanya untuk saya, tapi buat keluarga-keluarga yang nonton. Sebuah penghormatan buat ibu-lah gitu," beber Fajar.
Sutradara Danial Rifky memilih 'Kattok Mencari Dalang', naskah tersebut menceritakan tentang latar belakang di daerah Bondowoso.
"Pertama yang menarik adalah latar belakang setting Bondowoso, deskriptif yang diberikan sudah kebayang kehidupan masyarakat lokalnya yang unik," ucap Rifky.
Giliran sutradara Indra Gunawan yang menjatuhkan pilhn pada 'Pelangi Tanpa Warna' karya Mahfriza Kifani.
"Ini sebuah novel drama ya sesuatu yang kebetukllan sekali pernah saya alami, seorang yang kita cintai kena penyakit dan itu bisa mengubah situasi keluarga yang tadinya harmonis penuh keceriaan, kena Alzheimer, jadi lupa segalanya," terang Indra.
Sutradara Herwin Novianto yang berhalangan hadir ikut menitipkan pilihannya, ia memilih KPR (Kapan Pindah Rumah) karya Annisa Diandari Putri.
Setelah naskah terbaik dipilih para sutradara, ketujuh penulisnya berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp 50 juta.
Tak hanya itu tujuh penulis tersebut akan mendapat kesempatan untuk naskahnya dibuatkam film olah para sutradara ternama yang menjadi juri.