Gagal Gandakan Uang, Dukun Palsu Panik Akal Bulusnya Ketahuan, Korban Bertapa Dipukul hingga Tewas
Imam Tato (30) alias Putra, dukun palsu yang mengklaim bisa menggandakan uang, diduga membunuh kliennya bernama Sumari alias Yanto (34).
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Imam Tato (30) alias Putra, dukun palsu yang mengklaim bisa menggandakan uang, diduga membunuh kliennya bernama Sumari alias Yanto (34).
Pelaku pembunuhan adalah warga jalan poros, Kampung Gedung Karya Jitu, Kecamatan Rawajitu Selatan, Tulangbawang.
Sementara korbannya, Sumari alias Yanto, warga Jalan Pisang, Kampung Gedung Karya Jitu, Kecamatan Rawajitu Selatan, Tulangbawang.
Kasus ini bermula dari temuan mayat laki-laki pada 11 November 2020 lalu.
Polsek Rawajitu Selatan bersama Tekab 308, Polres Tulangbawang akhirnya mengungkap motif pembunuhan tersebut.
Baca juga: Pembunuhan di Bone Dipicu Seringnya Korban Tunjukan Organ Vitalnya pada Istri Pelaku
Mayat Sumari tersebut ditemukan oleh warga dalam posisi telungkup, di Kampung Bumi Dipasena Makmur, Kecamatan Rawajitu Timur, sekitar pukul 20.00 WIB.
Kapolres Tulangbawang AKBP Andy Siswantoro, mengungkapkan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi, dapat disimpulkan Sumari alias Yanto merupakan korban pembunuhan.
"Dugaan awal kita, korban dibunuh oleh orang yang dikenal korban. Dan diketahui terakhir pelaku bersama dengan korban. Ini berdasarkan hasil olah TKP," ujar Kapolres AKBP Andy Siswantoro, Jumat (04/12/2020).
Setelah dilakukan penyelidikan, pelaku pembunuhan tersebut diketahui bersembunyi di rumah keluarganya.
Mendapat bukti petunjuk itu, petugas gabungan langsung bergerak melakukan pengejaran.
Polisi pun mengendus keberadaan pelaku hingga ke wilayah Musi Banyu Asin, Sumatera Selatan.
Pada Rabu (02/12/2020), sekira pukul 22.00 WIB, pelaku pembunuhan berhasil ditangkap saat berada di Desa Karang Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
"Pelaku diketahui bernama Imam Tato (30) alias Putra, warga jalan poros, Kampung Gedung Karya Jitu, Kecamatan Rawajitu Selatan, Tulangbawang," papar Andy.
Baca juga: Iran Tuduh Barat Dukung Israel atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Mohsen Fakhrizadeh
Kapolres menjelaskan, aksi pembunuhan itu bermula pada Minggu (15/11/2020), sekira pukul 23.30 WIB, korban dijemput oleh pelaku saat sedang berada di rumahnya.
Mereka lalu pergi bersama dengan menggunakan sepeda motor Honda Beat warna putih.
"Setelah itu korban menghilang dan hari Selasa (17/11/2020), sekira pukul 20.00 WIB, korban ditemukan oleh warga dalam keadaan tengkurap dan mengeluarkan bau tidak sedap," ungkap Kapolres.
Hasil pemeriksaan terhadap tersangka Imam, motif dirinya melakukan pembunuhan ini berawal dari upaya menggandakan atau memperbanyak uang.
Sebelumnya korban bersama istrinya telah menyerahkan uang tunai sebanyak Rp 10 Juta kepada pelaku.
Karena proses menggandakan uang tersebut tidak berhasil, korban marah dan pelaku kesal.
Sehingga saat korban sedang duduk bersila sambil ritual pelaku langsung memukul kepala korban.
"Kepala korban dipukul tepat pada bagian belakang sebanyak satu kali dengan kayu gelam sepanjang sekira 1 meter," beber Kapolres.
Saat ini pelaku masih dilakukan pemeriksaan secara intensif di Mapolres Tulangbawang.
Polisi bakal menjerat tersangka dengan pasal 338 KUHP Sub pasal 351 ayat 3 KUHP. (Tribunlampung.co.id/Endra Zulkarnain)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Polisi Ungkap Motif Dibalik Penemuan Mayat Laki-laki di Kampung Bumi Dipasena Makmur