Batuk Seperti Apa yang Menunjukkan Gejala Kanker Paru-paru?
Batuk merupakan masalah kesehatan yang umum. Banyak orang mengalaminya. Namun, ada batuk bertahan berminggu-minggu hingga harus diwaspadai.
Editor: Willem Jonata
PPOK sendiri termasuk faktor risiko yang signifikan untuk bisa menyebabkan kanker paru-paru.
Kapan harus ke dokter ketika batuk?
Kebanyakan batuk akan mereda atau hilang dalam beberapa hari hingga beberapa minggu.
Namun, jika batuk berlangsung lama atau terjadi bersamaan dengan gejala lain, seperti batuk darah atau nyeri dada, penting bagi siapa saja untuk memeriksakan diri ke dokter.
Dokter dapat menentukan penyebab batuk dan memberikan pengobatan yang tepat, jika perlu.
Perlu dipahami juga, bahwa tidak semua orang dengan kanker paru-paru akan mengalami batuk.
Tumor pancoast yang berkembang di bagian atas paru-paru (perifer) tidak menyebabkan batuk.
Faktor risiko adalah segala sesuatu yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena penyakit seperti kanker.
Kanker yang berbeda memiliki faktor risiko yang berbeda pula. Melansir American Cancer Society, berikut ini adalah beragam faktor risiko kanker paru-paru yang patut diwaspadai:
1. Merokok
Merokok sejauh ini merupakan faktor risiko utama kanker paru-paru.
Sekitar 80 persen kematian akibat kanker paru-paru diperkirakan akibat merokok dan angka ini mungkin lebih tinggi untuk kanker paru-paru sel kecil (SCLC).
Baca juga: Dulu Perokok Berat, Bagaimana Melaney Ricardo Menghentikan Kebiasaan Itu?
Sangat jarang seseorang yang tidak pernah merokok mengalami SCLC. Risiko kanker paru-paru bagi perokok jauh lebih tinggi dibandingkan non-perokok.
Semakin lama dan semakin banyak Anda merokok, maka kian besar risikonya terkena kanker paru-paru.
2. Menjadi perokok pasif