PROFIL Timo Tjahjanto, Sineas Tanah Air yang akan Sutradarai Train to Busan versi Hollywood
Timo Tjahjanto tengah dalam prores negosiasi untuk menyutradarai Train to Busan versi Hollywood.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Nama Timo Tjahjanto mendadak menjadi sorotan publik.
Sutradara film The Night Comes for Us ini digadang-gadang akan me-remake film Train to Busan.
Dilansir deadline, Timo Tjahjanto tengah dalam prores negosiasi untuk menyutradarai Train to Busan versi Hollywood.
Kesuksesan film asal Korea Selatan itu menarik perhatian rumah produksi New Line Cinema.
Baca juga: Trailer Film Mortal Kombat Dirilis, Joe Taslim Merasa Mimpi Masa Kecilnya Jadi Kenyataan
Baca juga: Review Film Berhenti Di Kamu, Kegagalan yang Berbuah Manis
Selain Timo Tjahjanto, kabarnya James Wan, Michael Clear, Nicolas Atlan, Terry Kalagian, dan Gary Dauberman akan bekerjasama mengadaptasi film tersebut.
Sementara itu di jajaran produser eksekutif ada Judson Scott, Sidonie Dumas, Christophe Riandee, dan Johanna Byer.
Train to Busan merupakan film garapan Sang-Ho Yeon yang ditayangkan perdana di Festival Film Cannes pada 2016.
Film ini bercerita tentang wabah yang menginfeksi manusia hingga menjadi zombie di sebuah kereta.
Proyek film bergenre thriller ini kembali mempertemukan James Wan dan Gary Dauberman.
Sebelumnya James Wan dan Gary Dauberman pernah bekerjasama dalam menulis skenario The Conjuring, Annabelle dan The Nun.
James Wan juga memiliki tiga film dengan New Line yang dirilis tahun ini di antaranya Mortal Kombat, The Conjuring: The Devil Made Me Do It dan Malignant.
Profil Timo Tjahjanto
Dilansir Kompas.com, Timo Tjahjanto adalah seorang produser film dan sutradara asal Indonesia.
Pemilik nama lengkap Timothy Tjahjanto merupakan pendiri rumah produksi film bernama Merah Production.
Karya-karya Timo identik dengan identik dengan genre thriller gore.
Sebelum menjadi sutradara kenamaan seperti sekarang, Timo pernah bekerja freelance sebagai story board artist dan fotografer.
Rupanya, ketertarikan Timo membuat film-film bertema sadistis sudah timbul sejak masih kecil.
Sejak usia 7 tahu, Timo mulai menonton film-film horor.
Awalnya ketika diajak kakaknya menonton film lewat Betamax Tape di rumah, ia mengira itu adalah film anak-anak.
Namun ternyata, film yang mereka tonton adalah Psyco (1960) karya horor lawas dari Alfred Hitchock yang dibintangi Marion Crane dan Norman Bates.
Sebuah adegan penusukan dalam film hitam putih tersebut membekas di ingatannya sampai membuatnya trauma.
Ketika berumur 12 tahun, Timo secara tidak sengaja menonton film IT (1991) dan mengenal Badut Pennywise yang menyeramkan.
Berawal dari situ, Timo ingin mengeksplorasi rasa takutnya dan mengubah ketakutannya itu menjadi karya kreatif melalui film.
Timo menempuh pendidikan di School of Visual Arts, Australia untuk bisa mengejar cita-citanya itu.
Kemudian saat kuliah, ia bertemu dengan Kimo Stamboel.
Keduanya lalu berkolaborasi membuat film di bawah naungan The Mo Brothers.
Film pertama yang diproduksi oleh The Mo Brothers adalah film pendek bergenre horor berjudul Dara (2007), bagian dari enam film pendek antologi Takut: Face of Fear.
Segmen film pendek Dara pun berhasil mendapatkan respons positif dari para penggemar.
Akhirnya pada tahun 2010, Timo dan Kimo memproduksi film layar lebar berjudul Rumah Dara.
Baca juga: Timo Tjahjanto Sebut Film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 Lebih Menyenangkan dari yang Pertama
Baca juga: Timo Tjahjanto Jadi Alasan Shareefa Daanish Main Film Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2
Rumah Dara berhasil meraih segudang penghargaan hingga masuk dalam sejumlah nominasi di ajang perfilman bergengsi.
Salah satunya dinobatkan sebagai Film Indonesia Terbaik di ajang Jakarta International Film Festival dan Ajang Apresiasi KASKUS untuk Film Indonesia (KuFI).
Kesuksesan film Rumah Dara mengantarkan The Mo Brothers kembali menyutradarai film Killers (2013).
Selanjutnya di tahun 2016, The Mo Brothers memproduksi serta film bergenre laga pertama mereka berjudul Headshot.
Di tahun yang sama, Timo menyutradarai film Sebelum Iblis Menjemput yang dibintangi Chelsea Islan bersama Pevita Pearce.
Karir Timo sebagai sutradara pun kian melejit ketika ia merilis film action berjudul The Night Comes For Us (2018).
Dalam film The Night Comes For Us (2018) Timo menggandeng aktor Joe Taslim serta Iko Uwais.
Kesuksesan film Sebelum Iblis Menjemput membuat Timo meluncurkan sekuelnya.
Sebelum Iblis Menjemput Ayat 2 yang telah tayang di bioskop sejak 27 Februari 2020 lalu.
Pada 2009, Timo Tjahjanto menikah dengan Sigi Wimala.
Keduanya pertama kali bertemu di lokasi syuting film Rumah Dara (Macabre).
Kini, Timo dan Sigi telah dikaruniai seorang dua anak perempuan.