Roy Marten Isolasi Mandiri Saat Rumah Banjir, Bagaimana Kondisinya?
Saat banjir mulai melanda Roy Marten sedang menjalani isolasi mandiri pasca jalani perawatan karena covid-19.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir di Jakarta dan sekitarnya juga dialami Roy Marten. Rumah Roy Marten yang berada di kawasan Kalimalang, Bekasi kebanjiran akibat hujan deras yang melanda Jabodetabek.
Saat banjir mulai melanda sejak Jumat (19/2/2021) siang hingga Sabtu (20/2/2021) dini hari, Roy Marten sedang menjalani isolasi mandiri pasca jalani perawatan karena Covid-19.
Gibran Marten menuturkan bahwa ayahnya dalam kondisi baik-baik saja meski harus jalani isolasi mandiri di tengah banjir.
Baca juga: Rumah Roy Marten Kembali Kebanjiran, Gibran: Dalam Rumah Airnya Masih Sepinggang
Baca juga: Pengelola Jalan Tol Diminta Manfaatkan Informasi BMKG untuk Antisipasi Banjir
"Papah ada di rumah isolasi mandiri abis kena Covid-19," kata Gibran Marten di kediamannya di kawasan Kalimalang, Bekasi Jawa Barat, Sabtu (20/2/2021).
"Aman, papah aman lagi isolasi mandiri dia baru negatif jadi lagi istirahat," beber Gibran.
Gibran menjelaskan banjir kali ini tak berpengaruh pada kegiatan Roy Marten karena sejak positif Covid-19 ayahnya itu membatalkan semua kerjaan.
"Jadi untuk kerjaan papah karena kebetulan baru selesai Covid-19, dia masih butuh 14 hari lagi untuk isolasi mandiri jadi gak masalah," ujar Gibran Marten.
Baca juga: 94 Titik di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir, 13.617 Kepala Keluarga Terdampak
Baca juga: Positif Covid-19, Roy Marten: Orangtua Ini Kena Juga, Gading Marten Semangati dan Doakan Sang Papa
Ia menjelaskan kondisi Roy Marten dalam keadaan sehat, sangking sehatnya Roy Marten merasa bisa memenangkan pertandingan tinju.
"Sehat-sehat kata papah kalau dia masuk ring tinju pasti dia yang menang," ucap Gibran sembari tertawa.
Kondiri rumah Roy Marten hingga Sabtu sore masih tergenang air dengan ketinggian sekira 90 cm atau setara pinggang orang dewasa.
Banjir yang terjadi dua hari berturut cukup membuat Gibran dan orang-orang di rumahnya kaget. Sebab ia sudah sempat membersihkan rumah sebelum banjir kedua datang pada Sabtu dini hari.
Air Dalam Rumah Setinggi Pinggang Orang Dewasa
Gibran Marten yang tinggal bersama ayahnya, Roy Marten, menjelaskan bahwa hujan deres kembali membuat rumahnya kembali tergenang.
Bahkan ketinggian air di dalam rumahnya sudan setinggi pinggangnya. Banjir sempat surut usai hujan deras Jumat kemarin, namun rumahnya kembali tergenang saat hujan deras di hari Sabtu dini hari.
"Yaa banjir udah dua hari, sebenernya kemarin udah sempet surut cuman tadi malem hujan lebih gede lagi jadinya gini masih sepinggang atas," ujar Gibran Marten di kediamannya di kawasan Kalimalang Bekasi, Sabtu (20/2/2021).
"Masih masih parah, di dalem rumah tuh masih sepinggang," bebernya.
Gibran memperkirakan tingga banjir di dalam rumahnya mencapai 90cm, sebab untuk pembantu rumah tangga ketinggian air mencapai dadanya.
"Saya tingginya 186 cm kira-kira banjir 90 cm. Kalau ada pekerja rumah tangga airnya sedada dia," terangnya.
Menurut Gibran selama ini banjir terparah adalah yang dirasakan saat ini dan tahun lalu pada malam pergantian tahun baru 2020.
"Ini termasuk parah, tahun lalu pas tahun baru dan tahun ini yang terparah," beber Gibran.
Hujan derasa yang mengguyur wilayah Jabodetabek menyebabkan banjir di beberapa titik. Beberapa rumah artis juga terdampak banjir akibat hujan deras yang terus turun.
Rumah Roy Marten sendiri sudah langganan banjir tiap kali hujan deras turun.
Tahun Lalu Rumah Roy Marten 4 Kali Kebanjiran
Catatan Tribunnews.com, sebelumnya Roy Marten mengatakan rumahnya sudah empat kali terendam banjir dalam 2 bulan.
Roy mengunggah foto rumahnya yang kebanjiran di akun instagramnya @roymarten5213 Selasa, (25/02/2020).
Sdh 4x banjir dalam 2 bulan tetap bersyukur karena ada ribuan hari hidup nyaman ,ini adalah balasan alam ketika manusia merusak keseimbangannya
Meski begitu pria berusia 67 tahun tersebut tidak menganggapnya sebuah bencana yang harus dikhawatirkan.
"Enggak (tragedi), ini sebuah fenomena alam biasa.
Mungkin ada keterlambatan hujan saat itu, sekarang hujannya numpuk datang berbondong-bondong.
Kalau hujannya deras, saluran airnya kurang bagus pasti banjir," bebernya.
Dirinya mengatakan banjir yang terjadi menjadikan peringatan agar lebih peduli kepada lingkungan.
"Ini sebuah peringatan untuk kita semua, alam mengembalikan ke kita semua apa yang kita lakukan.
Jadi kalau kita menghalangi alam, kita merusak alam itu dia balas, itu proses biasa."
Menurutnya, menggerutu dan marah karena banjir tidak ada gunanya.
"Kita menyesal, kita marah, kita menggerutu nggak ada gunanya.
Nggak mengurangi apa-apa nggak menambah apa-apa, malah menambah beban kita," ujar Roy Marten.
Dirinya justru memilih menjalaninya dengan santai.
Mobil Mercy Tak Selamat
Gibran Marten putra dari Roy Marten membeberkan bahwa satu mobilnya tak berhasil ia selamatkan dari banjir hari Jumat lalu.
Sementara barang-barang lainnya seperti tv dan sofa berhasil ia selamatkan ke lantai dua rumahnya.
"Jadi yang nggak selamet kemarin cuman mobil, kalau sofa segala macem sama tv udah dinaikin," kata Gibran Marten di kediamannya di kawasan Kalimalang, Bekasi, Sabtu (20/2/2021).
Gibran membeberkan bahwa pada banjir di hari Jumat kemarin ia dan pekerja di rumahnya panik karena mobil-mobil di rumahnya belum dipindahkan.
Alhasil satu buah mobil mercy tak sempat ia pindahkan karena air sudah terlanjut menggenangi rumahnya.
"Kita paniknya kemarin mobil belum dinaikin ke atas, kalau sekarang mobil udah naik udah prepare segala macem terus beresin sofa segala macem karena panik banget jam setengah 4 pagi akhirnya beberapa sofa yang gak sempet dinaikin," terang Gibran.
"Terus mobil satu mercy gak terselamatkan. Yaa itu kerugian satu mobil hilang (rusak)," lanjutnya.