TRIBUNNEWS.COM – Setelah “Hercai”, NET. kembali menghadirkan drama Turki terbaru berjudul “Zalim”.

Romansa kisah drama “Zalim” berhasil menyita perhatian penggemar dizi (istilah Turki untuk serial drama televisi) di berbagai negara.

Bahkan disebut sebagai drama Turki populer yang menjadi perbincangan paling hangat di media sosial sepanjang 2020.

Menurut Yeni Anshar (Direktur Programming NET), beberapa tahun belakangan ini cerita drama Turki cukup mendapatkan perhatian pemirsa televisi di Indonesia.

Kedekatan budaya sebagai sesama negara muslim, kekuatan cerita drama yang memiliki konflik yang cukup kuat.

Baca juga: Sinopsis Drama Turki Hercai Episode 54, Zehra Bohongi Dilshah dan Membuatnya Pergi

Figur pemeran berparas Euro Asia yang tampan dan cantik, menjadikan drama Turki cukup digemari pemirsa televisi di Indonesia.

Terlebih cerita drama Zalim didukung sejumlah bintang ternama Turki dan latar cerita kota Istanbul yang memiliki panorama eksotik.

"Wajar bila penggemar drama di Indonesia cukup menantikan kehadiran dizi populer Zalim ini”, jelas Yeni Anshar (Direktur Programming NET).

Cerita drama Turki “Zalim” mengangkat kisah kehidupan pria Istanbul bernama Nedim (Berker Guven) yang memiliki keterbatasan fisik dan tinggal bersama keluarga pengusaha sukses, Agah Karacai (Fikret Kuskan), yang tak lain merupakan adik dari ayah Nedim.

Agah Karacai mendapatkan amanah menjaga Nedim dan warisan harta melimpah dari ayah Nedim yang terbunuh beberapa tahun lalu.

Ia yang telah merawat keponakannya tersebut sadar kondisi kesehatannya semakin kurang baik, dan bermaksud mencarikan istri untuk Nedim yang lumpuh karena anak istrinya tidak terlalu peduli dengan keadaan Nedim.

Bahkan Seniz Karacay (Mine Tugay) yang merupakan istri Agah memiliki ambisi menyingkirkan Nedim dari keluarga Karacai.

Lewat bantuan pelayannya, Agah dipertemukan dengan figur perempuan paruh baya bernama Seher (Deniz Ugur) dari kota kecil Antakya, tempat Agah berasal.

Seher ingin sekali mengubah nasibnya dengan pindah ke Istanbul untuk bekerja sebagai pelayan pada keluarga Karacai yang dikenal kaya.