TRIBUNNEWS.COM - Puteri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull dituding sebagai dalang dibalik pelanggaran UU ITE yang dilakukan dua akun Instagram.

Dua akun Instagram itu diduga melakukan pencemaran nama baik Jolene Marie.

Jolene Marie adalah runner up satu Putri Indonesia 2019.

Namun Frederika Alexis Cull membantah tudingan mencemarkan nama baik Jolene Marie.

Frederika Alexis Cull mengaku tidak terlibat dalam masalah tersebut dan justru merasa terganggu nama baiknya dicemarkan melalui media sosial.

"Saya merasa masih banyak masalah cyber yang lebih penting diurus, apalagi sekarang banyak kejahatan cyber," kata Frederika Alexis Cull, Selasa (9/3/2021).

Saat itu Frederika Alexis Cull ditemui di Polda Metro Jaya, kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.

Frederika Alexis Cull menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus dugaan pencemaran nama baik Jolene Marie di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.

Menurut Frederik Alexis Cull, masih banyak kejahatan cyber yang lebih penting diurus dan diselesaikan dibandingkan kasusnya itu.

Baca juga: Profil Frederika Alexis Cull, Pemenang Putri Indonesia 2019, Berikut Perjalanan Kariernya

Baca juga: Diperiksa Polisi sebagai Saksi, Frederika Alexis Cull: Saya Enggak Pernah Menyakiti Orang Lain

Sebagai Puteri Indonesia, Frederika Alexis Cull harus menjaga nama baik dan berusaha menghindari masalah yang membuat orang lain sakit hati.

"Saya sedih. Saya nggak pernah menyakiti orang lain. Puteri Indonesia harus jadi role model dan contoh yang baik bagi anak-anak muda khususnya perempuan," katanya.

Frederika Alexis Cull percaya, jaman modern sekarang sebaiknya perempuan harus saling mendukung dan bukan saling menjatuhkan.

"Sebagai publik figur, wajar jika saya dibully di sosial media. Banyak yang nggak suka sama saya, tapi banyak juga yang fans saya," ucap Frederika Alexis Cull.

Ruben Alexander, pengacara Frederika Alexis Cull, mengatakan, nama baik kliennya dirugikan karena dianggap terlibat dalam kasus Jolene Marie.