Hari Film Nasional, Sandiaga Uno Serukan Stop Pembajakan Film
Akibat pembajakan, menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, insan perfilman merugi Rp 20 triliun setiap tahun.
Editor: Willem Jonata

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkap akibat pembajakan insan perfilman nasional mengalami kerugian hingga Rp 20 triliun per tahun.
Kondisi tersebut diperparah setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia.
Memperingati 71 tahun Hari film Nasional, Sandiaga Uno menyerukan untuk stop melakukan pembajakan film.
"Stop semua bentuk pembajakan film karya anak bangsa, 15 sampai 20 triliun per tahun hilang karena karya-karya terbaik insan perfiman dibajak," ungkap Sandiaga Uno di acara webminar Gekfrast, Selasa, (30/3/2021).
Baca juga: Seperti Parasite, Ario Bayu Berharap Film Indonesia Masuk Oscar, Dukungan Pemerintah Dibutuhkan
Seperti diketahui, saat ini industri film dunia dan nasional harus melewati banyak tantangan.
Semenjak pandemi menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia, bioskop-bioskop di seluruh dunia ditutup untuk sementara waktu guna mencegah penularan virus Covid-19.
Hal ini juga menyebabkan banyaknya situs-situs ilegal yang menyediakan penayangan film bajakan.