Farhat Abbas Komentari Kehadiran Jokowi-Prabowo di Pernikahan Atta-Aurel: Mengganggu Konstitusional
Pengacara kondang Farhat Abbas ikut menyoroti kehadiran Jokowi dan Prabowo di acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Pengacara kondang Farhat Abbas ikut menyoroti kehadiran beberapa pejabat negara di acara pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah.
Yakni, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua MPR RI Bambang Soesatyo hingga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Hal itu diungkapkan Farhat Abbas melalui postingan foto Instagramnya, @farhatabbasofficial, Sabtu (3/4/2021).
Terlihat pada caption foto tersebut, Farhat Abbas menyarankan ketiga pejabat ini hindari untuk menghadiri acara yang berbayar dan komersial.
"Kehadiran dan publikasi membuat komersial dan menguntung kan pihak-pihak tertentu, saran: hindari acara yang berbayar dan komersial pak @jokowi @bambang.soesatyo @prabowo," tulis caption foto itu.
Baca juga: Raffi Ahmad Foto dengan Jokowi di Pernikahan Atta dan Aurel, Warganet Tanyakan Soal Prabowo
Baca juga: Sah Jadi Suami Aurel, Ini Pesan Menyentuh Orangtua Atta Halilintar
Sementara dalam postingan itu, Farhat Abbas menyarankan seharusnya ketiga pejabat ini tak menghadiri acara acara pernikahan Atta dan Aurel.
Menurutnya, acara pernikahan itu sifatnya berbau bisnis, seperti ada iklan di dalamnya.
Ia bahkan menyinggung acara pernikahan Atta dan Aurel bak perayaan HUT RI.
"Suasana pernikahan terasa HUT RI, saran buat Presiden @jokowi, @bamsoetpedia @prabowo dalam perayaan acara yang sifatnya berbau bisnis aslias berbayar/beriklan/Live."
"Sebaiknya pejabat negara tidak hadir sebagai pendukung acara tersebut," tulisan pada foto unggahan Farhat Abbas, @farhatabbasofficial, Sabtu (3/4/2021).
Baca juga: Doa Krisdayanti untuk Pernikahan Atta-Aurel: Jadikan Mereka Orang-orang yang Mencintaiku
Baca juga: Ini Nama Baru Aurel Hermansyah Setelah Menikah dengan Atta Halilintar
Lebih lanjut, kata Farhat Abbas, kehadiran ketiga pejabat ini mengganggu konstitusional dan kenegarawan.
Mungkin tak akan menjadi masalah jika acara pernikahan itu milik rakyat biasa.
"Karena agak mengganggu konstitusional dan kenegarawan lain halnya kalo hanya acara biasa atau rakyat biasa."
"Maaf. Dr Farhat Abbas - Ketum Pandai @partaipandai," pungkasnya.
