Awkarin Ceritakan Pengalaman Mistis Saat Bersantai Usai Jadi Relawan di NTT
Namun ternyata di balik keseruan bersantai di pantai ada cerita seram yang baru diketahui Awkarin bersama kawan-kawan.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sudah beberapa hari menjadi relawan di Adira, Nusa Tenggara Timur (NTT), Awkarin bersama teman-temannya pun pulang menuju kediamannya.
Namun sebelum itu, ia bersama tim memutuskan untuk pergi bersantai ke sebuah pantai cantik di sana.
Banyak keseruan yang dilakukan bersama anak-anak lokal. Di antaranya lomba lari, hingga salto yang nantinya pemenang akan diberi hadiah sebesar 2 juta rupiah.
Baca juga: Hari Kedua Ramadan, Awkarin Jadi Relawan Bantu Korban Bencana di Adonara NTT
Baca juga: Pernah Diremehkan oleh Partner Bisnis, Ini yang Dilakukan Awkarin
Hingga menjelang sore, mereka pun membakar api unggun dan berbuka bersama di tepi pantai.
Namun ternyata di balik keseruan tersebut, ada cerita seram yang baru diketahui Awkarin bersama kawan-kawan.
Setibanya di rumah, ia baru diceritakan bahwa dahulu pantai tersebut merupakan tempat korban konflik G30S PKI.
Awalnya mereka tidak tahu sama sekali jika tempat tersebut dikeramatkan.
Tapi setelah pukul 18.30 WITA, salah satu orang lokal mengajak pulang. Setibanya di tempat kediaman sementara selama menjadi relawan, ternyata mereka ditunggu oleh sang pemilik rumah.
"Balik ke rumah ternyata sudah ditungguin ibu sama bapak. Iya, tempat itu angker," katanya lewat Instagram Story, Jumat (16/4/2021).
Beruntungnya ia bersama yang lain tidak mengalami apa-apa. Hanya drone milik teman Awkarin yang diketahui bernama Sadam tersangkut di pohon.
Awkarin pun berpesan kepada netizen untuk tetap menjaga prilaku, pikiran dan ucapan selama berada di alam terbuka.