Nindy Ayunda Sering Nangis dan Emosi, Akui Psikologisnya Terganggu karena KDRT dan Suami Dipenjara
Konflik rumah tangganya dengan Askara Parasady Harsono, membuat kondisi fisik dan batin Nindy Ayunda bermasalah.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik rumah tangganya dengan Askara Parasady Harsono, membuat kondisi fisik dan batin Nindy Ayunda bermasalah.
Pasalnya, setelah 10 tahun mengarungi bahtra rumah tangga dengan Askara Parasady Harsono, Nindy Ayunda harus berpisah dengan sang suami dengan cara yang tidak baik.
Perpisahan ini harus dilalui Nindy Ayunda dengan segudang masalah.
Setelah 10 tahun menikah, Nindy Ayunda baru mengungkap rumah tangganya banyak masalah.
Baca juga: Ramadan Tahun Ini Tanpa Suami, Nindy Ayunda: Engga Enak, Banyak Sedihnya
Baca juga: Nindy Ayunda Sedih Askara Suaminya Terrancam 20 Tahun Penjara Kasus Narkoba dan Senpi Ilegal
Nindy Ayunda mengaku menerima Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dari Askara.
"Jujur tidak gampang semua ini. Psikologis aku kan terganggu," kata Nindy Ayunda ketika ditemui di kawasan Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (22/4/2021).
"Ya anak-anak pasti ikut terkena dampak dari masalah aku dan Askara," tambahnya.
Selama enpat bulan tak tinggal bersama karena Askara ditangkap polisi karena kasus narkoba dan senjata api ilegal, Nindy Ayunda tak menampik emosinya tidak stabil.
Setiap harinya, diakui wanita berusia 32 tahun itu harus dilaluinya dengan tetesan air mata, amarah, hingga senyum bahagia bersama anak-anak.
"Kadang ya manusiawi, kalau teringat sesuatu bisa nangis dan marah, aku harus handle semuanya sendiri biasanya engga sendiri," ucapnya.
Demi memperbaiki psikologisnya, wanita kelahiran Padang, 10 Januari 1988 itu sering ngobrol dengan kedua anaknya, Abhirama Danendra Harsono dan Akifa Dhinara Parasady Harsono.
"Ya pelan pelan sih, makanya aku sering banyak ngobrol sama anak. Kadang kalau sebelum tidur kita foto foto, ya kita abis ngobrol nanti ngobrol dikasur lagi," jelasnya.
"Kita mengubah ritme yang ada, cuma merubah porsinya. Anak aku yang pertama mengerti sekali tidak ada ayahnya di rumah," tambah wanita bernama lengkap Anindia Yandirest Ayunda itu.
Meski begitu, guna membuat kondisi psikologisnya tidak terganggu dan terguncang, Nindy Ayunda harus kembali bekerja.
Tujuan lainnya juga untuk menafkahi anak-anak.
"Dulu kan aku pilih pilih, cuma sekarang engga bisa. Aku harus banyak kegiatan biar kedistrek," ujar Nindy Ayunda.