Sapri Pantun Meninggal Dunia, Sang Adik Merasa Bersalah di Hadapan Ibunya, Tangisnya Pecah
Lutut Doly sepertinya lemas. Ia bahkan harus digandeng dua laki-laki. Tangisnya kian kencang karena tak sanggup lagi menahan kesedihannya.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tangis Doly, adik almarhum Sapri Pantun, pecah saat tiba di rumah duka, kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Senin (10/5/2021).
Ia baru saja pulang dari Rumah Sakit Sari Asih, Ciledug, Tangerang, Banten, tempat Sapri sempat menjalani perawatan intensif.
Lutut Doly sepertinya lemas. Ia bahkan harus digandeng dua laki-laki. Tangisnya kian kencang karena tak sanggup lagi menahan kesedihannya.
Ia menutup wajahnya sambil mengusap air matanya yang jatuh.
Baca juga: Mencoba Tegar, Ibunda Sapri: Maafkan Sapri Kalau Ada Salah
"Maafin Doly, Doly enggak bisa jaga," ujar Doly sambil menangis dan berjalan ke arah ibunya.
Kata-kata maaf dari Doly disertai tangisam masih terdengar ketika ia memasuki rumah mendiang Sapri Pantun.
"Maafin Doly," lanjut Doly masih sambil menangis.
Tak lama setelah itu, jenazah Sapri pun datang ke rumah duka usai kedatangan Doly.
Jenazah Sapri telah dibawa dengan menggunakan keranda dan sudah ditutup dengan kain hijau betuliskan ayat suci Al Quran.
Sebagai Informasi, Sapri meninggal dunia usai berjuang melawan sakit gula pada Senin, 10 Mei 2021.
Kabar meninggalnya Sapri Pantun dibenarkan oleh pihak manajemennya, Bunda Neng.
Sebelum meninggal dunia Sapri Pantun sempat mendapat perawatan di rumah sakit karena kadar gulanya sangat tinggi.
Sebelum itu, Sapri juga sempat merasa tubuhnya seperti panas dalam hingga kakinya yang mulai mengecil.