Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Main di Sinetron Laga, Marissa Jeffryna Ngos-ngosan, Badannya Pun Pegal-pegal

Sepanjang kariernya, aktris Marissa Jeffryna tak pernah membintangi sinetron laga kolosal. Sinetron Raden Kian Santang jadi debutnya.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Main di Sinetron Laga, Marissa Jeffryna Ngos-ngosan, Badannya Pun Pegal-pegal
Tribunnews/JEPRIMA
Pemain film Marissa Jeffryna saat ditemui pada launching trailer film 'Arteri Pondok Indah' di Materpiece Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (1/10/2015). Film yang bergenre Horor ini akan mulai syuting pada 18 Oktober mendatang.(Tribunnews/Jeprima) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM - Sepanjang kariernya, aktris Marissa Jeffryna tak pernah membintangi sinetron laga kolosal.

Makanya, saat menerima tawaran sinettron Raden Kian Santang season baru di MNCTV, baginya adalah sebuah tantangan.

"Jujur aku enggak pernah main sinetron kolosal. Ketika ada tawaran dan memang kangen banget akting, ya kenapa enggak aku mencobanya," kata Marissa Jeffryna kepada Warta Kota, ketika ditemui di lokasi syuting Raden Kian Santang, di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (21/5/2021).

"Dulu tuh aku berpikir kolosal pasti capek syutingnya karena berat banyak actionnya, jadi enggak mau," tambahnya.

Baca juga: Marissa Jeffryna Kembali Syuting Sinetron Setelah Vakum 5 Tahun, Lampiaskan Kangen

Wanita berusia 34 tahun itu tak menampik, ia merasakan ketakutan itu. Menjadi Ratu Parwati, Marissa harus menerima adegan action dengan lawan main.

Marissa Jeffryn ketika ditemui di lokasi syuting Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (21/5/2021).
Marissa Jeffryn ketika ditemui di lokasi syuting Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat (21/5/2021). (Warta Kota/Arie Puji Waluyo)

"Wah main di sini ngos-ngosan ada actionnya selain drama. Jadi Ratu Parwati ini diancam dibunuh sama anak-anaknya yang mengincar tahta kerajaan, jadi ada lah adegan action," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Kaka kandung Gilbert Marciano itu menyebut dirinya susah payah menjalankan adegan action ini. Sebab, ia sudah lama vakum dari dunia akting dan dulu hanya sering menerima adegan drama saja.

"Karena udah tidak muda lagi ya aku, jadinya tuh ngos-ngosan. Engga ada latihan action karena kejar tayang yaudah jalanin aja, sampai kaki aku pegal-pegal," jelasnya.

Tantangan lain yang diterima oleh wanita kelahiran Bengkulu, 22 Februari 1987 itu adalah kesulitannya dalam menghafalkan dialog.

"Tantangan lain sih dialog yang kata-katanya baku, itu susah banget. Berbeda sama sinetron drama yang pernah aku mainin. Jadi ya adaptasinya harus cepat," ungkapnya.

Dengan semua tantangan yang dimainkan olehhnya, Marissa Jeffryna berharap sinetron kolosal Raden Kian Santang season baru menjadi tontonan nomor satu dan menghibur masyarakat.


"Ya semoga comebacknya aku syuting ini bisa jadi kesukaan pemirsa ya. Biar ada kesan buat aku kembali lagi ke akting setelah lima tahun vakum," ujar Marissa Jeffryna.

Sinetron Raden Kian Santang season terbaru mengangkat konflik lebih seru dan terikat, karena Raden Kian Santang muncul dizaman Siliwangi Muda dan karena kemiripannya dengan Abikara, seorang pangeran yang bengis dan keji, RKS menjadi lawan utama prabu Siliwangi Muda.

Kian Santang yang belum sadar berada di masa lalu, dihadapkan warga yang ketakutan melihatnya dan menyebut nama Abikara setiap melihat wajahnya.

Raden Kian Santang juga akan dihadapkan dengan Wistapati yang hendak memenggal ibunya sendiri, Ratu Parwati. Wistapati adalah kakak kandung Abikara, anak-anak yang durhaka.

Karena rasa iba, dan demi menyelamatkan Ratu Parwati, Kian Santang membiarkan dirinya dianggap sebagai Abikara, lalu membujuk Wistapati. Parwati dipenjara di bawah tanah. Ini membuat Kian Santang terlibat pada konflik istana Kandangwesi.

Dalam masa penyamaran sebagai Abikara, Kian Santang juga akan berhadapan dengan Kertaseta, pimpinan kelompok Mawar Bodas. Ada kitab perguruan yang dirampas oleh Abikara dengan cara licik.

Guru Kartaseta dibunuh. Kartaseta kemudian mendirikan perguruan itu lagi dan mengangkat dirinya sebagai ketua, untuk merebut kembali kitab pusaka.

Bagaimana cerita selanjutnya dalam petualangan baru Raden Kian Santang kembali ke masa lalu? Siapa sosok yang di cari oleh Raden Kian Santang?. Saksikan Raden Kian Santang setiap hari pukul 21.00 wib, hanya di MNCTV, serta dapat disaksikan melalui aplikasi RCTI+ atau www.rctiplus.com. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas