Selain Sekolah, Cinta Laura ke Amerika Bertahun-Tahun Demi Kabur dari Perasaan Menyakitkan
Bertahun-tahun memilih hidup di Amerika, bukan hanya alasan sekolah, Cinta Laura punya alasan menyakitkan. Ya, ia merasakan jadi korban bully.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Bertahun-tahun memilih hidup di Amerika, bukan hanya alasan sekolah, Cinta Laura punya alasan menyakitkan. Ya, ia merasakan jadi korban bully.
Perilaku perundungan atau yang akrab dikenal sebagai bullying bisa dibilang seumpama gunung es. Tidak terlihat di permukaan, namun ternyata banyak ditemukan di lapangan.
Perilaku bullying sendiri merupakan sebuah tindakan atau perilaku agresif dan negatif yang di lakukan seseorang.
![Artis Cinta Laura menghadiri acara Insert Fashion Awards (IFA) 2020, di Jakarta, Selasa (17/3/2020). Ajang penghargaan fashion bergengsi tersebut kembali hadir dan kali ini bertajuk Insert Fashion Award 2020 Color Me Glam dengan tujuh kategori penghargaan, yakni Fashionable Family, Fashionable Man, Fashionable Woman, Fashionable Hijab, Fashion Icon, Fashionable Young, dan Fashionable Host. Tribunnews/Herudin](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/artis-papan-atas-hadiri-insert-fashion-awards_20200318_135950.jpg)
Dengan maksud untuk menyakiti orang lain dan mengganggu orang lain demi kepuasan diri sendiri.
Tidak hanya fisik, bullying juga didapatkan secara verbal atau ucapan.
Nyatanya hal ini pulalah yang pernah dirasakan oleh Cinta Laura.
Baca juga: Pernyataannya soal Barang Mewah Tuai Pro dan Kontra, Cinta Laura: Selalu Ada yang Suka & Tidak Suka
Baca juga: Disindir karena Mengaku Tak Pernah Beli Barang Mahal, Cinta Laura Beri Jawaban Ini
Terlahir sebagai anak blasteran Indonesia - Jerman, dahulu membuatnya sulit untuk berbahasa Indonesia.
Karena hal itu, Cinta Laura pun menyebut jika dirinya menjadi korban bullying saat dirinya berusia sekitar 12 tahun lantaran gaya bicaranya.
"Waktu itu aku baru berumur 12, 13 tahun, bayangin untuk anak semuda itu belum menemukan identitas dirinya," ujar Cinta Laura dikutip dari kanal YouTube PUELLA ID, Senin (7/6/2021).
Hal ini nyatanya membawa dampak hingga bertahun-tahun. Sampai-sampai membuat dirinya merasa cemas saat pulang ke Indonesia.
"Aku gak akan bohong, selama beberapa tahun aku pulang ke Indonesia, aku merasa anxiety attack," ungkap Cinta.
Anxiety attack merupakan gangguan kecemasan berlebihan. Dan itulah yang dirasakan oleh Cinta Laura saat harus pulang ke Indonesia.
Setidaknya butuh 8 tahun, Cinta akhirnya berani kembali ke tanah air dan memutuskan tinggal secara permanen.
Tidak hanya itu, aksen bahasa yang unik membuat dirinya mendapatkan kecaman banyak orang. Ia bahkan dituding tidak nasionalis.
Ia pun membeberkan jika hal ini pula yang membuat Cinta pernah tinggal di Amerika Serikat. Selain untuk memperdalam kemampuan akting. Cinta merasa momen di negeri Paman Sam adalah proses dirinya kabur dari kenyataan pahit yang ia rasakan bertahun-tahun.
Kini, setelah berada di Indonesia, dirinya berusaha mengubah cara pandang masyarakat terkait bullying. Cinta juga tidak ingin ambil pusing pada apa yang orang lain bicarakan dan pikirkan tentangnya.
"Kita tidak akan pernah bahagia kalau tujuan hidup kita untuk membungkam mulut orang lain yang menilai kita negatif," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.