Pesinetron Ini Kerap Menerima Pelecehan Catcalling dari Orang Sekitarnya
Tidak hanya sekali dua kali, Anya Dwinov mengaku dirinya menerima pelecehan di jalan atau catcalling cukup sering selama ini.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan WARTAKOTALIVE.COM, ARIE PUJI WALUYO
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai detik ini presenter dan pesinetron Anya Dwinov mengakui masih menerima pelecehan di jalanan atau catcalling, ketika ia hendak melewati sebuah jalan untuk menjalankan aktivitas.
Tidak hanya sekali dua kali, Anya Dwinov mengaku dirinya menerima pelecehan di jalan atau catcalling cukup sering selama ini.
"Kalau itu sih sudah sering lah ya, udah sampai bosen terima catcalling," kata Anya Dwinov ketika ditemui di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (25/6/2021).
Anya mengatakan, karena seringnya menerima catcalling, ia sampai kasihan kepada orang-orang yang melakukan hal tersebut kepadanya.
"Kasiannya adalah kasian kalau dia tidak tahu kalau itu hal yang buruk, berarti segitu rendahnya pendidikan dia. Kadang ngerasa kasian aja, krena levelnya beda kasarnya ya," ucapnya.
Tak hanya saat ini, wanita berusia 38 tahun tersebut juga pernah mengalami dugaan pelecehan, ketika masih duduk dibangku sekolah.
Baca juga: UPDATE Dugaan Pelecehan Seksual, Gofar Hilman Minta Maaf dan Ingin Kebenaran Segera Terungkap
Pelecehan tersebut diakui Anya tidak parah. Hanya saja muncul adanya dugaan tindakan kemesraan berlebihan, dari seorang guru kepada muridnya.
Hal tersebut diakui penyiar radio tersebut berupa tindakan merangkul dari seorang guru yang gemas terhadap muridnya, tapi membuatnya merasa tidak nyaman.
"Tapi kan dulu aturannya adalah apa yang dikatakan dan dilkukan orang dewasa itu biasanya lebih benar, apalagi figurnya adalah orang tua, guru, mentor, itu kan tidak bisa dipertanyakan. Cuma itu aku ngalami," jelasnya.
Rupanya, tindakan dugaan pelecehan berupa kegemasan guru terhadap murid tidak hanya diterima oleh Anya Dwinov saja, tetapi juga dirasakan teman-teman sekolah lainnya.
"Yang sekarang kalau lagi reuni ketemu teman-teman sekolah ternyata banyak yang dialami teman-teman lain yang perempuan juga," ujar Anya Dwinov. (Arie Puji Waluyo/ARI).