Meski Menang Tantangan, Olivia Tuai Kritikan Gara-gara Plating, Chef Juna: Makannya Harus Tutup Mata
Dish Oliv kali ini menuai pujian para juri. Meski begitu, rupanya masih ada kekurangan yang sangat fatal dari dish Oliv tersebut.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - MasterChef Indonesia Season 8 memasuki Top 7, Minggu (18/7/2021).
Pada tantangan pertama, tujuh peserta tersisa dihadapkan dengan Package Ingredients Challenge.
Ketujuh kontestan memasak sebuah hidangan penutup berdasarkan paket bahan-bahan dalam kotak misteri dalam waktu 60 menit.
15 menit berlalu, tiba-tiba Chef Arnold meminta para kontestan untuk berhenti.
Baca juga: Gara-gara Kacang Panjang, Adi MasterChef Masuk Pressure Test: Chef Juna Nggak Kasih Saya Peluang
Baca juga: Adonan Pastry Cream-nya Hilang, Olivia Panik, Chef Arnold Malah Kompori Peserta: Berantem, Berantem
Rupanya para juri telah menyiapkan bahan tambahan yang wajib digunakan dalam dessert mereka.
Bahan tambahan tesebut adalah biji kakao alias cacao nibs.
Kehadiran bahan tambahan ini tentu membuat rencana yang sudah disusun buyar.
Saat waktu tersisa tinggal 30 menit, giliran Chef Juna meminta semua peserta untuk berhenti.
Lagi-lagi ada bahan tambahan yang wajib dimasukkan dalam hidangan mereka, yakni yogurt.
60 menit berlalu, Olivia menjadi salah satu peserta yang dipanggil untuk maju ke depan.
Olivia membuat Yogurt and Mascarpone Mousse with Crumble Cacao Nibs and Cream Cheese.
Para juri memberikan ekpresi yang berbeda-beda saat mencicipi dish Oliv.
Di luar dugaan, rasa hidangan Oliv kali ini justru menuai pujian para juri.
"Aplikasi cocoa nibs-nya bagus ya, sangat pas, crumble-nya tidak over," ujar Chef Juna.
Meski dipuji, rupanya masih ada kekurangan yang sangat fatal dari dish Oliv tersebut.
Bukan rahasia lagi, Chef Juna memang kerap memberikan komentar pedas.
Rupanya plating dish Oliv dinilai amat tidak aesthetic.
"Mousse-nya memang tidak perfect, tapi over all dari segi taste ini enak, sayangnya, makannya harus menutup mata," lanjut Chef Juna.
Baca juga: Seto Tereliminasi dari MasterChef, Reaksi Pak Adi Tuai Komentar Chef Renatta: Pak Cik Ikut Pulang?
Baca juga: Jawaban Chef Arnold saat Absen dari MasterChef Edisi Ikatan Cinta, Bantah Terpapar Covid-19
Kedua juri lainnya setuju dengan penilaian Chef June.
"Yak, setuju, bentuk berantakan, tapi kok tumben, enak," papar Chef Arnold.
Menurut Chef Arnold, yogurt-nya masih bisa dioleh kembali agar lebih asam.
"Ini enak, komposisi plating masih bisa dibenerin," tambah Chef Arnold.
Komentar paling menohok justru datang dari Chef Renatta.
Tak tanggung-tanggung, Chef Renatta menyebut dessert Oliv bentuknya sangat jelek.
"Ini bener-bener dessert yang bisa saya nikmati dan habisi kalau saya tutup mata."
"Bentuknya jelek banget ini, jelek!" tegas Chef Renatta.
Menurut mantan kekasih Pradikta Wicaksono itu menyebut jika plating Oliv terlalu complicated.
Hal itu menjadi tanda jika Oliv tidak tahu diri.
"Terlalu complicated-lah, kamu pengen ini, bikin ini, kamu harus tahu waktu."
"Tahu waktu di sini namanya tahu diri, thank you Oliv," terang Chef Renatta.
Mendengar komentar para juri, Nadya menyayangkan masakan Oliv.
"Duh sayang banget, rasa enak, plating kurang. Coba plating-nya bagus pasti langsung menang," ujar Nadya.
Meski dish buatannya masih banyak kritikan, Oliv mengaku cukup senang.
"Walaupun bentunya jelek, tapi rasanya enak dan aplikasinya benar," pungkas Oliv.
Seperti diketahui, pada musim ini Olivia merupakan peserta yang paling banyak masuk pressure test.
Terhitung selama 12 minggu penayangan, Olivia sudah masuk pressure test sebanyak 8 kali.
Bahkan Chef Juna sempat menyinggung, dari tujuh peserta yang tersisa di galery, hanya ada dua orang yang belum pernah menang.
Kedua orang tersebut adalah Olivia dan Pak Adi.
Namun Olivia merasa tak masalah dengan hal tersebut.
Menurutnya, bisa bertahan hingga Top 7 adalah tetap sebuah pencapaian yang membanggakan.
Baca berita terkait MasterChef Indonesia lainnya
(Tribunenws.com/ Dipta)