BTS Dianggap Manipulasi Data Billboard Hot 100, Pengamat Musik Beri Penjelasan
BTS menjadi satu-satunya grup asal Korea Selatan yang telah membuktikannya, mereka berhasil menduduki posisi #1 pada Hot 100 secara global.
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baru-baru ini pemberitaan terkait manipulasi data tangga lagu Billboard yang dilakukan BTS dan penggemar mereka ARMY ramai diperbincangkan.
Tetapi analis grafik dan jurnalis musik menyatakan grup dengan tujuh orang member tersebut mendapat posisi #1 di tangga lagu Billboard Hot 100 secara adil.
Bagi sebagian orang, kesuksesan BTS di tangga lagu Billboard Hot 100 menunjukkan bahwa mereka sekarang benar-benar sudah mendunia.
Pengamat musik sekaligus penulis ‘Larger Than Life: a History of Boy Bands From NKOTB to BTS’ menyatakan bahwa kehadiran BTS di tangga lagu Billboard Hot 100 membuktikan kebesaran grup tersebut dan menunjukkan jika lagu-lagu mereka sukses besar di Amerika Serikat meskipun mereka berasal dari Korea Selatan.
Baca juga: Dapat Bayaran Rp 62,7 Miliar, BTS Masuk Jajaran Artis Termahal Korea Selatan
Baca juga: Jadi Boyband Terpopuler di Dunia, Member BTS Ungkap Perasaan Mereka
“Bagi banyak orang, tangga lagu Billboard masih menjadi barometer pencapaian tertinggi dan tidak ada acara yang lebih baik untuk menunjukkan kesuksesan seorang artis atau lagu terbesar di AS selain itu,” ucap Maria Sherman, dikutip Tribunnews, Jumat (6/8/2021).
Maria juga menjelaskan bahwa kesuksesan BTS telah mengubah pola pikir penggemar musik pop tentang tangga lagu.
Sebelumnya diketahui jika artis yang tidak menggunakan Bahasa Inggris tidak akan pernah bisa mencapai puncak.
Tetapi BTS menjadi satu-satunya grup asal Korea Selatan yang telah membuktikannya, mereka berhasil menduduki posisi #1 pada Hot 100 secara global.
Meskipun para ahli berpendapat bahwa BTS berhak mendapatkan posisi tersebut, tetapi bagi sebagian orang percaya telah terjadi manipulasi grafik melalui streaming dan pembelian massal yang dilakukan penggemar mereka, ARMY.
Baca juga: Remix BTS MIC Drop Jadi MV Keempat Capai 1 Miliar Views
Seorang analisis grafik dan kritikus pop, Chris Molanphy juga mengatakan jika ARMY benar-benar bermain adil selama mereka tidak secara artifisial meningkatkan streaming atau total penjualan dengan replay robot (pembelian palsu).
Maria Sherman setuju dengan ucapan Chris Molanphy dan menginformasikan bahwa artis Barat dan penggemar mereka telah menggunakan trik yang sama untuk meningkatkan peringkat grafik mereka di tangga lagu.
“Ini adalah sesuatu yang dilakukan artis Barat lainnya seperti Justin Bieber dan Ariana Grande sejak lama. Mereka telah menggunakan penjualan bundle untuk menopang posisi mereka di grafik. Dulu penggemar fanatik akan meminta lagu favorit mereka di radio untuk meningkatkan angka tersebut. Tapi tidak ada yang illegal atau tidak etis dilakukan di sini,” ucap Maria Sherman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.