Shireen Sungkar Bagikan Tips Dampingi Anak Belajar Online
Tak mudah bagi Shireen Sungkar mengajak anaknya untuk sekolah online. Ia pun punya trik agar sang buah hati bisa nyaman menjalaninya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 belum berakhir, membuat segala aktivitas kebanyakan masih harus dilakukan di rumah saja. Begitu pula pada proses kegiatan belajar anak.
Hal ini lah yang dirasakan oleh pasangan selebriti Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu.
Kini anak mereka telah memasuki sekolah baru.
Namun, karena masih pandemi, mau tidak mau sekolah dilakukan secara online.
Baca juga: Zaskia Sungkar Akui Dapat Pelajaran Berharga dari Mendiang Ibu Mertua
Baca juga: Unggah Video Menyedihkan, Teuku Wisnu Mohon Ampun, Ajak Pengikutnya di Instagram Rajin Sedekah
Saat ini, anak pertama Shireen Sungkar yaitu Teuku Adam Al Fatih baru memasuki bangku sekolah dasar.
Awalnya, kata Shireen Sungkar tidak mudah mengajak anaknya untuk sekolah online.
"Tidak segampang itu, ngebujuknya setengah mati," ungkap Shireen Sungkar pada kanal YouTube The Sungkars Family, dikutip Tribunnews, Rabu (11/8/2021).
Di sisi lain, ada ketakutan tersendiri dari Shireen Sungkar saat sang anak melakukan sekolah secara virtual.
Putranya ini harus sekolah online selama lima jam. Sekolah dimulai dari pukul 07.00 WIB hingga 12.00 WIB.
Menurut Shireen itu terlalu lama bagi dia yang harus menemaninya setiap hari. Shireen pun memaparkan apa saja yang dipelajari Adam selama bersekolah.
"Sekolahnya itu internasional masuknya. Jadi dia ada pelajaran bahasa Arab, bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan dia ada pelajaran Al-Qur'an dan Hadits," ungkap Shireen.
Selama mendampingi anak belajar, Shireen merasa ada kendala dalam mengatur anak agar disiplin. Namun, ia punya beberapa tips saat mendampingi anak belajar secara virtual.
Pertama, harus lebih sabar dan jangan hadapi anak dengan rasa marah. Karena sekolah online berbeda dengan sekolah offline.
Seandainya orangtua berada pada posisi anak, belum tentu orangtua merasa nyaman.
"Mereka kan gak pernah memilih jadi anak-anak online. Itu sih yang bikin aku mau marah gak jadi," kata Shireen.
Tips kedua, Shireen mengajak Adam bermain saat menunggu giliran hafalan.
Sesekali ia memberikan video lucu untuk menaikkan semangat Adam untuk sekolah secara virtual.
"Aku mencoba memahami dia. Jangan marah-marah terus. Kita harus paham kondisi mereka tidak pernah mau online. Pengennya ketemu dengan temen-temen. Ketemu guru yang sabarnya minta ampun," pungkasnya.