Perusahaan Bubar, David NOAH Ditinggal Kolega, Kelimpungan Harus Bayar Utang Miliaran Sendiri
Proyek tak berjalan sesuai rencana sehingga perusahaan dibubarkan. Dalam situasi itu, David NOAH harus melunasi utang.
Editor: Willem Jonata
"Itu bukan pengajuan pribadi saya, itu perusahaan karena saat itu temen-temen saya yang kasih pemaparan," ucap David.
Namun di pertengahan jalan, proyek dari perusahaan David berhenti dan sulit untuk melunasi kewajibannya utang itu.
"Proyeknya di tengah-tengah enggak berjalan dan mundur, kami berusaha untuk memenuhi kewajiban per bulan untuk bayar," ujar David.
Bantah tak tanggung jawab
David NOAH menolak tudingan melakukan penggelapan uang Rp 1,150 miliar.
Ia menegaskan sudah ada upaya untuk melunasi setengah dari utang perusahaannya menggunakan uang pribadi kepada Lina Yunita.
Sebelum Lina melaporkannya ke polisi dan ramai diberitakan, David mengklaim sudah membawa uang Rp 500 juta untuk mencicil utangnya.
"Sebelum ini naik ke media kita udah ada mediasi, kita kasih seadanya dulu 500 jutalah karena secara moral harus balik. Itu pada 31 Juli 2021 kemarin," ujar David NOAH dalam jumpa pers virtual, Jumat (13/8/2021).
"Tapi ditolak sama pihak sana karena enggak sebesar pinjaman, kita kasih setengah M yang saya punya tapi enggak cukup," ungkapnya.
Secara moral David merasa bertanggunf jawab untuk melunasi hutang tersebut karena Lina adalah teman baiknya.
Namun secara profesional David merasa bukan tanggung jawabnya untuk berurusan dengan hutang perusahaan karena ia hanya sebagai direksi komunikasi.
Sebab, uang sebesar Rp 1,150 miliar itu ditransfer Lina ke rekening perusahaan bukan ke rekening pribadi miliknya.
"Apakah saya menggelapkan dana itu? Enggak, karena sudah ada upaya membayar, apakah enggak ada tanggung jawab? Enggak juga, karena bukan tanggung jawab saya," tutur David.
Cari kerja ekstra