Verrell Bramasta dan Ranti Maria Sukses Bawa Sinetron 'Putri Untuk Pangeran' Raih 500 Episode
Sinetron Putri untuk Pangeran (PUPA) memasangkan Verrell Bramasta dan Ranti Maria sebagai pemeran utama.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sinetron Putri untuk Pangeran (PUPA) memasangkan Verrell Bramasta dan Ranti Maria sebagai pemeran utama.
Hal itu membuahkan hasil karena sinetron tersebut digemari fans dua aktor tersebut hingga mampu meraih 500 episode.
Pada Senin (16/8/202) lalu, sinetron yang diproduksi MNC Picture itu mencapai 500 episode.
PUPA tak hanya mampu bertahan.
Namun, juga meraih performa yang gemilang dan tertinggi pernah meraih rating 6.4 dan audience share 26.6.
Managing Director MNC Pictures Titan Hermawan mensyukuri apa yang diraih Sinetron Putri untuk Pangeran.
Baca juga: Roy Suryo Kritik Sinetron Ikatan Cinta yang Tampilkan Adegan Peringatan HUT RI ke-76 Tanpa Prokes
"Ini kembali menegaskan kerja keras dari seluruh artis dan kru pendukung serta support dari Managemen MSIN, kembali membuahkan prestasi yang baik," kata Titan Hermawan kepada awak media, Jumat (20/8/2021).
"PUPA bukan hanya berhasil mencapai kuantitas tapi juga kualitas yang dibuktikan dari rating dan share serta dukungan penonton setia PUPA. Ini membuat kami semakin semangat berkarya dan sekaligus menggerakkan ekonomi kreatif," jelasnya.
Menampilkan kemistri Ranty Maria dan Verrel Bramasta, Putri untuk Pangeran bercerita tentang perjuangan seorang gadis baik hati bernama Putri (Ranty Maria) berkuliah sembari berdagang demi membantu ekonomi keluarga.
Putri memiliki kemampuan bisa mendengar suara hati orang lain.
Baca juga: 4,5 Tahun Tayang di Televisi, Sinetron Dunia Terbalik Capai Lebih dari 2.500 Episode
Namun, Putri harus menjadi korban bully senior tampan di kampusnya yang tak lain Pangeran (Verrel Bramasta).
Namun, sampai akhirnya suatu kejadian mengubah pandangan Pangeran terhadap Putri, hingga mereka berdua menjalin hubungan asmara yang penuh suka duka.