Kisah Kedermawanan Dokter Gunawan yang Rawat Deddy Corbuzier, Pernah Diam-diam Bayarkan SPP Teman
Tak hanya kisahnya merawat Deddy Corbuzier hingga selamat dari kritis badai sitokin, sifat dokter Gunawan yang berderma pada pasien tak mampu.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Nama wajah dokter Gunawan belakangan ini viral.
Tak hanya kisahnya merawat Deddy Corbuzier hingga selamat dari kritis badai sitokin, sifat dokter Gunawan yang berderma pada pasien yang tak mampu menarik simpati.
Baca juga: Dokter Gunawan Viral Rawat Deddy Corbuzier Saat Kena Badai Sitokin, Sikap Dermawannya Bikin Menangis
Tak heran jika kisah inspiratif dokter Gunawan ini banyak ditonton.
Warganet langsung terkesima dengan penuturan dokter spesialias penyakit dalam ini.
Sisi kemanusiaan dokter di RS Medistra Jakarta ini membuat warganet terenyuh dan mengaku menangis.
Ternyata sifat berderma ini tak hanya saat dia menjadi dokter. Gunawan sudah melakukannya sedari kecil.
Bagaimana kisahnya? Yuk Tribunners ikuti artikel ini.
Kisah Gunawan Saat Remaja, Anak Berpretasi yang Ramah
Pria kelahiran Ponorogo Jawa Timur 1981 ini ternyata sudah dikenal berjiwa sosial tinggi.
Gunawan berasal dari kalangan keluarga berkecukupan. Pak Untung sang Ayah dikenal sebagai pengusaha.
Bengkel Gunawan di Jalan Gatot Subroto, Pakunden, Kecamatan Ponorogo adalah usaha yang dijalankan keluarga sejak 1981 sampai sekarang.
Semasa sekolah, Gunawan terkenal sebagai anak cerdas yang sederhana.
Gunawan lulusan SMAN 1 Ponorogo tahun 2000 dan melanjutkan studinya di jurusan kedokteran Universitas Indonesia.
Baca juga: Sempat Kritis, Alami Badai Sitokin, Kini Sembuh, Deddy Corbuzier Mulai Nge-Gym Lagi
Baca juga: Cerita Deddy Corbuzier Alami Badai Sitokin Usai Negatif Covid-19, Tiba-tiba Demam Tinggi
Dituturkan Adri, salah satu teman seangkatan dr Gunawan saat di SMAN 1 Ponorogo, Gunawan tak pernah membedakan teman, meski secara ekonomi ia dari keluarga yang berkecukupan.
Keramahannya membuat Gunawan terkenal, tak hanya sebagai anak pintar tapi juga gaul.
"Seingat saya, Gunawan tidak membedakan teman. Dia memang dari kalangan kaya, tapi grapyak (mudah bergaul) sama siapapun," kata Adri.
Hobinya main basket membuat teman-teman seangkatan memanggilnya Gunawan Basket.
Sebab dalam satu angkatan nama Gunawan sangat banyak.
"Nah dia hobinya main basket. Makanya dibilang Gunawan yang mana. Gunawan Basket," pungkasnya
Guru matematika dr Gunawan semasa SMA, Sri Utomo Budi mengatakan dr Gunawan adalah siswa yang disiplin dan pandai semasa sekolah.
"Yang jelas bocah itu baik, tawadu sama guru, sopan, disiplinnya oke dan pintar," kata Sri, Selasa (24/8/2021).
Hal yang menurut Sri tidak berubah adalah gaya bicara dan penampilan dr Gunawan.
Menurut Sri, muridnya tersebut selalu kalem dalam berbicara dan berpenampilan sederhana.
"Dengan guru juga selalu sopan, ngomongnya tidak pernah keras. Penampilannya sederhana. Secara fisik dikira orang biasa saja ya yang seperti di video, tidak seperti dokter beneran," tambahnya.
Sri juga ingat dr Gunawan adalah siswa yang hobi bermain basket tanpa mengesampingkan prestasinya di kelas.
"Kalau tidak salah juara kelas ya. Itu yang jadi modalnya diterima di kedokteran UI," tambahnya.
Memori lain yang diingat Sri soal dr Gunawan adalah ketika ada salah satu guru yang menyuruh dr Gunawan beli rokok.
"Kita mengira tidak mau, karena anaknya orang yang berada, pikiran guru pasti menolak. Ternyata mau saja," jelas Sri.
Sri berharap agar siswa SMAN 1 Ponorogo bisa meneladani sifat rendah hati dr Gunawan.
"Keberhasilan itu pasti ada faktor X-nya yang tidak bisa di lepas. Siswa harus tawadhu. Itu salah satu yang perlu dicontoh. Guru tidak ada yang mendoakan jelek ke siswanya," kata Sri.
"Kalau siswa tawadhu pasti guru berdoa yang terbaik untuk keberhasilan siswanya," pungkasnya.
Diam-diam Bayarkan SPP
Sifat dermawan Gunawan juga diakui Sri Budi Utomo.
Dr Gunawan juga dikenal datang dari keluarga yang berada dan dermawan.
Bapak dr Gunawan selalu memberikan dukungan sponsor ketika ada kegiatan di SMAN 1 Ponorogo.
"Kalau ada temannya yang kekurangan juga pasti ditolong," lanjutnya.
Bahkan keluarga dr Gunawan tidak segan membantu siswa yang tidak mampu membayar SPP.
Untuk itu, Sri Budi Utomo tidak kaget ketika melihat video podcast Deddy Corbuzier yang mengungkapkan kedermawanan dr Gunawan.
"Kami tidak kaget. Gunawan ya seperti itu," lanjutnya.
Dokter Dermawan, Rela Rogoh Kantong Pribadi untuk Rawat Pasien, Saya Tak Cari Uang, Tapi
Presenter Deddy Corbuzier membeberkan kebaikan-kebaikan yang dilakukan dokter Gunawan kepada para pasiennya.
Berawal dari informasi dari para nakes bahwa dokter Gunawan mengratiskan pengobatan orang yang tidak memiliki uang.
"Terus banyak pasien yang enggak bayar, banyak pasien yang dokter dicariin obat yang mahal, tidak bayar. Saya enggak bisa salahin RS, karena RS kan juga bisnis, bangkrut kalau begitu," ujar Deddy Corbuzier dikutip dari podcast di kanal YouTube-nya, Minggu (22/8/2021).
Deddy mempertanyakan alasan dokter Gunawan rela mengeluarkan uang pribadi untuk membantu pasiennya.
"Lebih ke masalah moral ya. Saya jadi dokter bukan untuk mencari uang. Saya jadi dokter untuk menolong orang," kata dokter Gunawan.
Dokter Gunawan menambahkan, prinsip itu ditanamkan oleh orangtuanya sejak dia kecil.
Orangtuanya berpesan agar tidak setengah-setengah dalam menolong orang.
"Kalau kamu punya uang tolong orangnya. 'Kalau kamu punya satu, kamu kasih setengah, ini orang enggak selamat, ya sudah kamu kasih satu'," kata dokter Gunawan menirukan ucapan orangtuanya.
"Tuhan akan mengembalikan yang satu itu dalam bentuk yang lain," ujarnya menambahkan.
Dokter Gunawan mengakui, ia memang membantu pasiennya yang bisa dikategorikan orang yang kurang mampu.
"(Pakai) Uang saya pribadi (karena tahu) kalau tidak dikasih, meninggal. Dengan diberikan, beliau selamat, kepuasan buat saya. Itu cukup bagi saya bisa selamatin nyawa pasien-pasien saya," ujar sembari tersenyum.
Kemana mana Naik Taksi Online
Dokter Gunawan tersenyum ketika Deddy membuka fakta bahwa dia masih menggunakan kendaraan online untuk bepergian.
"Tapi nolongin pasien terus sampai ke mana-mana naiknya masih grab," kata Deddy.
"Lebih karena praktis saja," ujar dokter Gunawan sembari tersenyum.
Selalu membantu para pasiennya, dokter Gunawan tak menampik bahwa dia kerap disebut terlalu berlebihan dalam membantu orang.
'Melihat pasien sembuh itu adalah kebahagian tersendiri yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata," kata dr Gunawan menjelaskan alasannya sering menolong pasien yang kritis dengan biaya pribadinya.
Terharu Dapat Mobil
Di akhir podcastnya, Deddy memberikankejutan kepada dokter yang baik hati ini.
Apa itu?
Uang tunai di dalam koper warna silver dan sebuah mobill warna putih.
dr Gunawan tampak terharu dan tak bisa berkata apa-apa mendapatkan kejutaan dari Deddy Corbuzier.
Atas kebaikan dokter Gunawan itu, Deddy Corbuzier dan komunitas Indonesia Pasti Bisa.
"Saya ada ini untuk dokter bantu orang lain juga. Saya tidak bisa membukanya, tetapi ini uang tunai," kata Deddy saat menyerahkan koper berisi uang tersebut.
Dokter Gunawan tampak terkejut. Dia tidak bisa berkata-kata dan menahan keharuan.
Deddy lalu mengajaknya ke luar dari studio untuk menunjukkan hadiah lain.
Langkah dokter Gunawan terhenti ketika Deddy tiba-tiba menyodorkan sebuah kunci mobil. Dia terlihat bingung saat menerima kunci itu dan Deddy menunjuk ke arah luar.
Profil Singkat Dokter Gunawan
Apa latar belakang pendidikannya?
Nama lengkapnya dr Gunawan SpPD.
Ia dokter spesialis penyakit dalam
Dikutip dari website Rumah Sakit Medistra, Dokter Gunawan bekerja di Medistra Hospital, Jakarta.
Bagian Internist.
Sejak tahun 2012 sampai sekarang.
Dokter Gunawan menempuh pendidikan di Medical Faculty, University of Indonesia, Jakarta Tahun 2000-2006.
Kemudian Internal Medicine, Medical Faculty, University of Indonesia 2007 - 2012
Ia juga punya pengalaman menuntut ilmu ke luar negeri.
Di situs RS Silom, nama dr Gunawan SpPD juga terdaftar di sana di bagian penyakit dalam.
Artikel ini sebagian diolah dari TribunJatim.com dengan judul Sosok dr Gunawan yang Selamatkan Deddy Corbuzier, Dikenal Dermawan Sejak SMA di Ponorogo,
(Tribun Jatim/Sofyan Arif Candra/Tribunnews.com/Anita K Wardhani)