Psikolog Klinis Jennyfer Jadi Selebgram, Rutin Angkat Isu Kesehatan Mental di Setiap Kontennya
Bagi Jennyfer, membantu orang lain sampai tahapan orang tersebut merasakan perubahan positif dalam hidupnya, merupakan kebahagiaan luar biasa.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Jennyfer, seorang psikolog klinis di Jakarta, giat mengampanyekan pentingnya kesehatan mental.
Baginya, membantu orang lain sampai tahapan orang tersebut merasakan perubahan positif dalam hidupnya, merupakan kebahagiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.
Ia sangat menyukai proses ketika membantu seseorang berjalan keluar dari masalah.
Sehari-hari, ia membuka layanan konseling di klinik pribadinya baik secara tatap mukamaupun online.
Perjalanan Jennyfer menekuni dunia psikologi tidak mudah.
Apalagi pilihannya untuk mengambil kuliah di jurusan psikologi sempat ditentang oleh orangtua. Makanya ia harus cari penghasilan sendiri.
"Untuk mencapai gelar profesi, saya harus pandai membagi waktu untuk belajar dan mencari penghasilan," kata Jennyfer dalam keterangannya, Selasa (31/8/2021).
Baca juga: Baik untuk Kesehatan Mental, Ini Olahraga dari Asia yang Perlu Dicoba
Baca juga: Pasangan Selebgram Nanda Adi Surya dan Putri Rachmadania Cerita Karier hingga Hobi Berbagi
Baca juga: Cerita Tiffany Damara Sukses Raih Jutaan Followers Lewat Konten Give Away
Namun demikian, tantangan demi tantangan itu berhasil ia lewati.
Jennyfer mampu menuntaskan kuliahnya di jurusan psikologi di Universitas Bina Nusantara selama 3,5 tahun lalu melanjutkan S-2 di Universitas Tarumanagara dan mendapat gelar psikolog.
Kini, selain membuka layanan konseling, Jennyfer aktif membuat konten yang membahas isu kesehatan mental di media sosial.
Melalui akun Instagram pribadinya @jen.psikolog, ia memberikan edukasi dengan gaya penyampaian yang menarik.
Tak jarang, ia membuat sebuah video yang “relate” dengan kehidupan sehari-hari.
Konten yang ada pada akunnya seperti inner child, overthinking, topik psikologi, dan berbagai topik seputar hidup diulas secara kreatif.
Baca juga: Adakah Efek Samping Penggunaan KB pada Kesehatan Mental Perempuan?
Selain itu, ia kadang membahas sebuah film atau drama yang berhubungan dengan kesehatan mental, seperti Joker, drama Korea Move to Heaven dan juga It’s Okay to Not be Okay.
Sebagai seorang konten kreator, Jennyfer mampu menjalin keakraban dengan para audiensnya.
Bahkan, ia juga aktif merespons curhat dan pertanyaan dari mereka.
Jennyfer juga membangun sebuah aplikasi kesehatan mental bernama FATHOM.
"Aplikasi ini mempermudah masyarakat dari berbagai kalangan mendapatkan pelayanan psikologis secara profesional.
Serta, menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk para psikolog muda maupun dengan jam terbang tinggi," katanya.