Hendra Martono Tak Menyangka Film Incredible Love Masuk di FFI 2021
Hendra menuturkan lokasi pengambilan kebanyakan di Jakarta tepatnya di area perkantoran termasuk shooting di IDX dan Valbury Asia Future
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film besutan Hendra Martono yang berjudul Incredible Love berhasil masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) 2021.
Hal itu rupanya tidak diduga oleh Hendro sama sekali.
Ia tak menyangka film yang di produksinya selama 6 bulan bisa terpilih bersanding dengan film-film beken lainnya.
Hendro mengaku dirinya kaget saat diberikan informasi bahwa filmnya masuk ke dalam FFI 2021.
“Saya juga tidak menyangka, mendadak dari pihak FFI, menelpon saya dan bertanya pak film bapak masuk FFI 2021 dan saya kaget, apalagi yang mereka tulis Incredible Love," kata Hendro Martono dalam jumpa pers virtual, Sabtu (4/9/2021).
Baca juga: Raffi Ahmad Ungkap 3 Harapan, Singgung Nama Rafathar hingga soal Kematian
"Saya berterimakasih walaupun saya belum tahu hasilnya seperti apa tapi sudah diterima saja buat saya sudah kebanggan," ungkapnya.
Hendra menuturkan lokasi pengambilan kebanyakan di Jakarta tepatnya di area perkantoran termasuk shooting di IDX dan Valbury Asia Future yang ikut membantu di lokasi shooting.
Hendra juga membeberkan momen yang berkesan pada saat proses produksi film tersebut, dimana waktu pengambilan gambar di hall Bursa Efek Indonesia ada beberapa figur beberapa tokoh pasar modal Indonesia, seperti Irwan Ariston Napitupulu dan Tjahaya Harto muncul sebagai bintang tamu di film tersebut.
“Saya sangat optimis karena sangat jarang film Indonesia berani mengangkat tema autism dan dunia saham sekaligus. Rata-rata film hanya memilih salah satu, mengenai autism atau mengenai dunia saham,” terangnya.
Dikatakan Hendra, Incredible Love itu baru proses shootingnya dimulai dari 2017 dan baru ditayangkan di 2020.
“Perlu pendalaman pengetahuan mengenai materi mengenai tema utama film tersebut, seperti pernak pernik kecil dimana penyandang autism sangat kesulitan untuk menatap mata orang lain atau detail detail mengenai dunia pasar modal,” ucapnya.